Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mau Punya Properti Tapi Penghasilan di Bawah 6 Juta? Masyarakat Bisa Coba Program Ini!

        Mau Punya Properti Tapi Penghasilan di Bawah 6 Juta? Masyarakat Bisa Coba Program Ini! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan terhadap rumah juga terus bertambah. Pada tahun 2021 diperkirakan kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan sebesar 11,4 juta unit.

        Tren industri properti di tahun 2022 ini juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang semakin meningkat dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian dan masyarakat mulai membiasakan diri dengan kondisi new normal ini. Tren pergeseran usia konsumen juga didominasi pencari properti yang berasal dari generasi Z yaitu sebanyak 19,4 persen dan milenial dengan persentase 48,7 persen.

        Baca Juga: Sambut Baik Bulan Ramadan, Ini Dia Berbagai Program Dari Pinhome dan PHS

        Melansir dari siaran resminya, Senin (25/04) sepanjang tahun 2021, Pinhome sebagai e-commerce properti di Indonesia juga telah melihat dan merekam beberapa tren perilaku konsumen, di antaranya sekitar 78 persen menggunakan metode pembayaran KPR bank, sementara 33,5 persen transaksi properti di bawah Rp300 juta. 

        M. Vachry  Widhanto, Lead Product Owner Pinhome menuturkan, “Kami mengamati bahwa akan menjadi tren di 2022 dan seterusnya justru lebih kepada semakin meluasnya digitalisasi di sektor properti, para peminat properti mengharapkan pengalaman baru saat melakukan transaksi properti. Mulai dari proses pencarian properti yang lebih mudah melalui layar laptop atau gawai mereka, kemudian melakukan penjadwalan kunjungan dengan lebih mudah, hingga proses pengajuan KPR yang lebih mudah dan nyaman”. 

        Walaupun kebutuhan akan hunian semakin meningkat, harga yang ditawarkan justru selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Vachry mengatakan kecenderungan penduduk produktif golongan menengah ke bawah saat ini adalah mengundurkan pembelian rumah karena kendala uang muka dan kesulitan dalam proses pengajuan cicilan KPR.

        Baca Juga: PP Properti Lakukan Perombakan Direksi dan Komisaris, Ini Daftarnya

        "Tentunya hal tersebut menjadi kendala utama terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Tidak Tetap (Non-fixed Income/NFI) yang memiliki jumlah total penghasilan seluruh keluarga di bawah Rp6 juta perbulan," ungkapnya.

        Lebih lanjut, Vachry mengatakan, di tahun 2022, Pinhome akan fokus untuk melayani segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Masyarakat Berpenghasilan Tidak Tetap (Non-fixed Income/NFI).

        "Pinhome ingin hadir untuk membantu masyarakat untuk mengakses properti dengan lebih mudah, bahkan untuk mereka yang masih unbankable. Dalam melayani segmen MBR dan Masyarakat Berpenghasilan Tidak Tetap, Pinhome berkolaborasi dengan SMF untuk menghadirkan program CicildiPinhome," jelasnya.

        Baca Juga: Punya Rumah Gak Harus Berpenghasilan Tinggi dan Tetap, Pinhome Kini Hadirkan #CicilDiPinhome

        Ia mengungkapkan program CicildiPinhome merupakan alternatif skema pembelian rumah yang bertujuan untuk membantu konsumen membeli rumah dengan cara dicicil selama 1-20 tahun sambil menempati rumah tersebut. Program ini hadir untuk mengatasi persoalan pembelian rumah dengan cara KPR yang sering kali menghambat konsumen, terutama MBR, untuk memiliki rumah yang terjangkau dengan mudah. Program CicildiPinhome ini tidak menitikberatkan SLIK Checking, cicilan tetap selama 1-20 tahun dan bebas biaya KPR.

        "Pinhome selalu menyediakan solusi untuk semua lapisan masyarakat. Untuk cicilan berjalan yang dibayarkan oleh konsumen apabila sudah tidak sanggup untuk diteruskan, maka akan dikembalikan ke konsumen. Jika akan mendaftar program CicildiPinhome maka diharapkan dengan rasio CicildiPinhome di angka 50 persen, dengan minimum penghasilan yang dibutuhkan adalah Rp3 Juta perbulan dengan catatan tidak ada cicilan lain (kendaraan, HP, dll)," imbuhnya.

        Demi kemudahan akses properti untuk para pelanggan, Vachry mengatakan Pinhome selalu memastikan bahwa program CicildiPinhome didukung oleh proses yang lebih fleksibel. Setelah menentukan rumah idaman, pihak Pinhome akan mengurus berbagai administrasi dan konsumen mengirimkan dokumen persyaratan seperti KTP, NPWP, bukti penghasilan, serta membayar booking fee. Yang menjadi salah satu keunggulan dari program ini adalah first payment yang refundable.

        "Sebagai langkah awal, saat ini program Cicil Di Pinhome masih terbatas di area DKI Jakarta dan Tangerang, yakni menyasar Cluster Kronjo Regency yang berlokasi di Pagedangan Udik, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten," katanya.

        Baca Juga: Sektor Properti Paling Tahan Banting, Generasi Milenial Jadi Targetnya

        Dalam waktu dekat, Vachry juga mengatakan, harapannya program Cicil Di Pinhome dapat segera diluncurkan dan semakin banyak masyarakat yang memperoleh manfaat dari program tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: