Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganjar Pranowo Lebih Jago Dibanding Puan Maharani Kalau Soal Elektabilitas Cawapres

        Ganjar Pranowo Lebih Jago Dibanding Puan Maharani Kalau Soal Elektabilitas Cawapres Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meninggalkan jauh Puan Maharani, jadi omongan netizen. Kendati kalah jauh sama Ganjar, Puan diyakini masih punya harapan untuk manggung di Pilpres 2024. Syaratnya, cucu Bung Karno itu, harus gaspoll mengejar ketertinggalannya. Persaingan tidak seimbang antara Ganjar dan Puan yang sama-sama kader banteng itu, tergambar dalam info grafis survei bertajuk ‘Evaluasi Kebijakan Pemerintah dan Peluang Kandidat Capres-Cawapres 2024 yang dirilis Charta Politika, kemarin.

        Ganjar nangkring di singgasana papan atas dari 10 nama yang disurvei. Ganjar mengantongi elektabilitas 29,2 persen. Terpaut lumayan jauh dengan pesaingnya di urutan kedua, yakni Prabowo Subianto (23 persen) dan Anies Baswedan (20,2 persen) di urutan ketiga.

        Baca Juga: Hasil Survei Terbaru, Bukan Prabowo, Ini Dia Capres dengan Elektabilitas Tertinggi

        Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, elektabilitas Ganjar cukup stabil dalam 8 bulan terakhir. “Kalau kita lihat Ganjar Pranowo, angkanya absolut ada di peringkat satu,” kata Yunarto, dalam konferensi pers virtual, kemarin.

        Bagaimana dengan Puan? Yunarto mengatakan, elektabilitas putri Megawati itu, hanya 1,8 persen. Posisi Puan ada di urutan ke-8 dari 10 nama Capres.

        Namun, kata Yunarto, Puan terbilang cukup moncer dalam simulasi survei Cawapres.

        “Mbak Puan juga jauh lebih bagus ketika diposisikan menjadi cawapres dibandingkan dengan capres,” ujar Yunarto.

        Dari temuan survei Charta Politika yang dirilis kemarin, Puan ada di lima besar simulasi pilihan Cawapres. Elektabiltasnya mencapai 6,1 persen.

        Survei Charta Politika ini dilakukan pada periode 10-17 April 2022. Sampel dipilih sepenuhnya secara acak atau probability sampling dengan menggunakan metoda penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural dan proporsi antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.

        Dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden, margin of error ± 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

        Pakar komunikasi politik, Lely Arrianie menilai elektabilitas Puan masih berpotensi terdongkrak, meskipun posisinya saat ini di urutan buncit. Peluang Puan, sebut Lely, masih besar. Tergantung manajemen dari partai.

        “Ibaratnya, partai itu kan memanajerial kader-kadernya. Maka mereka yang elektabilitas rendah pun bisa terdongkrak,” kata Lely, tadi malam.

        Apalagi, sebut Lely, basis massa PDIP ini masih didominasi oleh pemilih militan dan setia. Jika partai sudah mengeluarkan komando, maka mesin partai hingga akar rumput langsung gaspol.

        "Puan masih rendah, karena belum ada keputusan dari partai. Kalau sudah diputuskan (sebagai capres) saya yakin pasti terdongkrak,” pungkasnya.

        Di dunia maya khususnya Twitter, netizen beradu argumen terkait siapa sosok yang harusnya diusung PDIP di Pilpres 2024. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: