Prof Henri Subiakto Bilang Gak Ada Jokowi, Belum Tentu Karir Anies Bisa Meroket Seperti Sekarang
Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto kembali mengutarakan hubungan antara Anies Baswedan dengan Presiden Jokowi.
Meski kerap dianggap sebagai pendukung Jokowi- atau cebong, seperti yang sering dituduhkan kelompok anti pemerintah-, akan tetapi Henri kali ini memuji Anies Baswedan.
"Anies orangnya kalem, bicara tertata, tidak emosional, tidak provokatif seperti tokoh agama yang membelanya. Anies bawa harapan politik & hiburan bagi pendukung. Menjadi katarsis yang mendinginkan ibu kota. Jika gubernur DKI bukan Anies, demo & anarkisme bisa lebih banyak. Ini menguntungkan Jokowi," kata Henri.
Kehadiran Jokowi di Formula E, kata Henri, adalah pertemuan yang biasa-biasa saja. Hubungan Jokowi-Anies tak terbangun kemarin sore. Anies diketahui dulu adalah mantan pembantu Jokowi. Jadi wajar kalau mereka bertemu dengan suasana akrab.
"Kalau gubernur DKI itu msh Ahok. Keributan politik di DKI bisa sll riuh dan merugikan stabilitas nasional. Dg Anis jd Gubernur, DKI lbh tenang. Para pendemo sebagian besar mjd pendukung Anis. Keberadaan Anis dr sisi ini menguntungkan pemerintahan pak Jokowi," tegasnya.
Anies, lanjut Henri, dibutuhkan Jokowi, begitu juga Anies suka tak suka memang karirnya bisa melesat berkat tangan Jokowi.
"Jokowi bukan lawan Anies, bgmnpun dia dulu, pendukung & bekas menterinya. Kalau tidak diangkat menteri, karir Anies belum tentu semoncer sekarang. Bagi Jokowi, Prabowo yg jd rivalitas saja bisa dirangkul. Apalagi Anies,"
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat