Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kehadiran LPDB-KUMKM Nyata Manfaatnya bagi Koperasi dan UMKM, Simak!

        Kehadiran LPDB-KUMKM Nyata Manfaatnya bagi Koperasi dan UMKM, Simak! Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyaluran dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melalui koperasi merupakan salah satu upaya dalam menjangkau permodalan UMKM di seluruh Indonesia. Sehingga melalui koperasi yang telah diberi permodalan tersebut pada akhirnya dapat menjangkau UMKM di seluruh  daerah.

        Dirut LPDB-KUMKM Supomo mengungkapkan, pada tahun 2022 LPDB-KUMKM telah menyasar koperasi-koperasi sektor riil di daerah, khususnya wilayah yang masih rendah penyaluran dan terutama koperasi-koperasi baru yang belum merasakan manfaat bermitra dengan LPDB-KUMKM. Salah satu caranya adalah dengan gencar mencari mitra baru. Selain memberikan dukungan permodalan, LPDB-KUMKM juga akan mengoptimalisasi program inkubator wirausaha.

        Baca Juga: Hasil Survei BRI: Pelaku UMKM Makin Optimis Memasuki Kuartal II 2022

        “Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru, khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga kedepan seluruh koperasi di Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM,” kata Supomo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4/2022).

        Menurut Supomo, LPDB-KUMKM telah bermitra dengan koperasi-koperasi di seluruh Indonesia termasuk Koperasi Produsen Osseda Faolala di Kota Gunungsitoli, Kepualauan Nias, Sumatera Utara.

        "Harapannya adalah dana bergulir dapat sukses disalurkan, sukses dimanfaatkan, dan sukses dikembalikan, sesuai dengan prinsip Tri Sukses LPDB-KUMKM," ujarnya.

        Dalam hal ini, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM mengedepankan prinsip pelayanan termasuk pendampingan kepada koperasi agar bisa dan mampu mengajukan proposal pembiayaan kepada LPDB-KUMKM.

        Baca Juga: UMKM Terus Naik, Fundamental BRI Semakin Melejit!

        Dia berharap koperasi-koperasi  yang memiliki potensi besar dapat meningkatkan tata kelola kelembagaan dan manajemen bisnisnya khususnya sebagai wadah pengembangan ekonomi melalui pelaku UMKM.

        Diketahui salah satu mitra dari LPDB-KUMKM yang berada diwilayah minim penyaluran adalah Koperasi Konsumen Osseda Faolala yang memiliki usaha pengembangan produk Virgin Coconut Oil (VCO) atau yang lebih dikenal dengan nama Osse-Co, training centre dan usaha simpan pinjam. Koperasi Konsumen Osseda Faolala merupakan koperasi pertama di Pulau Nias yang menjadi mitra LPDB-KUMKM.

        Sementara itu, General Manager di Koperasi Konsumen Osseda Faolala Amani Lahagu mengatakan, koperasinya telah merasakan manfaat nyata atas kehadiran LPDB-KUMKM.

        Baca Juga: Jamkrindo Berkomitmen Tingkatkan Aksesibilitas Finansial UMKM

        "Sejak bulan Juni tahun 2021, kami sudah menjadi mitra LPDB-KUMKM dengan jumlah modal pinjaman sebesar Rp5 miliar dan dalam jangka waktu pengembalian selama 60 bulan," ujar Amani.

        Amani mengungkapkan, modal dari LPDB-KUMKM seluruhnya telah disalurkan guna mendukung permodalan usaha anggota yang bergerak dibidang UMKM.

        “Dengan adanya penambahan modal usaha tersebut, terlihat jelas kemajuannya,” ungkapnya.

        Modal usaha tersebut, lanjutnya disalurkan kepada 339 orang anggota dengan penyaluran yang bervariasi, mulai dari Rp6 juta hingga Rp20 juta. Pertimbangan tersebut dilihat dari klarifikasi usahanya. Selain itu, terkait penyaluran juga diterapkan system dan persyaratan seperti telah terdaftar sebagai anggota minimal 1 tahun, memiliki usaha, mempunyai track record yang baik serta memiliki agunan.

        Baca Juga: Dukung Pengembangan UMKM di Sragen, Puan Resmikan Penataan Kawasan Gunung Kemukus

        "Persyaratan itu sangat penting untuk meminimalisir risiko kemacetan dalam pengembalian modal, terbukti sampai sekarang kami belum menemukan kendala" tandas Amani.

        Dengan keberhasilan serta dampak positif dari penyaluran dana bergulir tersebut, kedepan koperasinya akan kembali melakukan pengajuan pembiayaan dana bergulir kepada LPDB-KUMKM.

        "Setelah melakukan pelunasan, kami berencana akan membuat pengajuan dengan jumlah yang lebih besar agar semua anggota dapat merasakan manfaat secara  langsung dari LPDB-KUMKM " tegasnya.

        Baca Juga: Sandiaga Uno Ajak UMKM Manfaatkan Momentum Lebaran Tingkatkan Keuntungan

        Anggota Binaan Koperasi Konsumen Osseda Faolala Terbantu oleh Dana Bantuan LPDB-KUMKM

        Kepala Cabang Koperasi Konsumen Osseda Faolala untuk wilayah Nias Selatan 1 Irawati Zebua mengatakan, kantor pusat Koperasi Konsumen Osseda Faolala memberi kepercayaan kepada kantor cabangnya di wilayah Nias Selatan 1 untuk mengelola dana dengan jumlah Rp911 juta.

        "Adapun, penempatan dana itu seluruhnya disalurkan kepada anggota  yang bergerak disektor UMKM sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati," kata dia.

        Irawati mengatakan, setelah koperasi yang dikelolanya mendapat pinjaman dana dari LPDB-KUMKM, antusias masyarakat untuk bergabung menjadi anggota mengalami peningkatan yang signifikan.

        Baca Juga: Dongkrak UMKM, BCA Turun Tangan dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Bangka Belitung

        “Saat ini, kata Irawati, jumlah anggota untuk wilayah Nias Selatan 1 ada berkisar 1.500 orang dan kemungkinan besar menurutnya akan terus mengalami peningkatan,” ujarnya.

        Menurut Irawati, salah satu faktor yang memengaruhi keadaan tersebut dikarenakan bunga pinjaman anggota yang lebih kecil. Dari yang sebelumnya 2%, sekarang menjadi 0,9 %, dan Ia mengakui bahwa bunga kecil itu baru bisa diterapkan setelah bermitra dengan LPDB-KUMKM.

        Senada dengan itu, Suci Hati Saoyiago yang merupakan salah satu anggota binaan Koperasi Konsumen Osseda Faolala yang memiliki usaha dibidang menjahit mengatakan dirinya sangat terbantu dengan dana pinjaman berbunga kecil yang disalurkan oleh koperasinya.

        Baca Juga: Penjualan Menurun Selama Pandemi, Kemnaker Pastikan UMKM Jadi Prioritas Utama PEN

        Suci yang sudah 3 tahun menjadi anggota koperasi mengaku mendapat tambahan modal pinjaman sebesar Rp20 juta, kini Ia sudah memiliki usaha tambahan yakni usaha jual sembako setelah mendapat penambahan modal.

        "Sebelumnya penghasilan saya dari menjahit hanya sekitar Rp2,5 juta/bulan, sekarang bisa bertambah menjadi Rp4-5 juta/bulan dan denganbunga yang relatif kecil, saya tidak pernah sekalipun terlambat dalam pengembalian modal"  tandas Suci.

        Tak jauh berbeda dengan Suci, anggota Produsen Osseda Faolala, yang berada di wilayah Nias Selatan 2, Liami Lase mengaku sangat terbantu dengan modal pinjaman berbunga yang lebih murah dari yang sebelumnya yang diberlakukan koperasinya.

        Baca Juga: Guna Pulihkan Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja, Sandiaga Dorong UMKM Berdaya Saing Global

        “Dengan modal pinjaman sebesar Rp10 juta, saya dapat memberi tambahan modal usaha suami untuk menjalankan usaha dibidang kerajinan tangan dari tanah liat,” ucap Liami.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: