Salut! Langkah Berani Malaysia Soal Myanmar Bikin Wajah ASEAN Malu
Malaysia menyerukan ASEAN untuk membuka saluran informal dengan pemerintah bayangan Myanmar dalam sebuah langkah. Malaysia telah mengisyaratkan selama berbulan-bulan untuk menjangkau apa yang disebut negara itu Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government/NUG).
Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengungkapkan bahwa ia telah mengadakan pertemuan virtual dengan mitra NUG-nya pada Februari, pertama kalinya seorang anggota ASEAN mengaku melakukan kontak dengan pemerintah bayangan.
Baca Juga: Sang Menteri Umumkan Kabar Tak Sedap Soal Kesehatan Malaysia, Mohon Waspada
Saifuddin melangkah lebih jauh pada konferensi pers 30 April, mengumumkan bahwa Malaysia akan mengusulkan kepada ASEAN agar terlibat dengan NUG sebagai sebuah blok.
“Kami tidak mengusulkan ASEAN untuk mengakui pemerintah lain, tetapi keterlibatan informal seperti itu mungkin bisa dilakukan, terutama tentang bagaimana bantuan kemanusiaan kepada orang-orang Myanmar yang masih di negara mereka dapat disalurkan,” kata Saifuddin, dikutip laman VOA News.
Dipimpin dari persembunyian dan pengasingan oleh anggota pemerintah terpilih yang digulingkan militer, NUG mengklaim mewakili suara rakyat Myanmar yang sebenarnya, dan menyatakan perang terhadap junta pada bulan September.
PBB mengatakan junta telah membunuh ratusan warga sipil sejak kudeta dan membuat ratusan ribu mengungsi dalam pertempuran dengan perlawanan bersenjata nasional.
Negara-negara ASEAN sejauh ini hanya terlibat secara terbuka dengan junta.
Junta, yang telah menetapkan NUG sebagai kelompok teroris, menanggapi pada 3 Mei, menyebut proposal Malaysia “tidak bertanggung jawab dan sembrono” dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh outlet berita yang dikelola negara The Global New Light of Myanmar.
"Pernyataan seperti itu dapat bersekongkol dengan terorisme dan kekerasan di negara itu, menghambat upaya anti-terorisme pemerintah Myanmar dan melanggar perjanjian internasional terkait dengan memerangi terorisme," imbuh Saifuddin.
Rencana perdamaian yang disetujui blok itu tahun lalu menyerukan diakhirinya segera kekerasan, dialog "di antara semua pihak yang terkait," dan utusan khusus ASEAN untuk membantu menengahi dialog itu dan bertemu dengan "semua pihak." Ini juga menyerukan ASEAN untuk mengatur bantuan kemanusiaan untuk Myanmar melalui lengan tanggap bencana blok itu sendiri.
Tetapi dengan junta masih berusaha untuk menghancurkan perlawanan bersenjata dengan kekerasan, menolak untuk berbicara dengan NUG dan menolak utusan ASEAN untuk bertemu dengan pemimpin yang ditahan dari pemerintah yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, rencana itu “benar-benar terhenti,” kata Herve Lemahieu, direktur penelitian di Lowy Institute Australia, sebuah lembaga pemikir.
Dia mengatakan proposal Malaysia untuk membuat ASEAN terlibat dengan NUG sebagai sebuah blok adalah tawarannya untuk menghembuskan kehidupan baru ke dalam rencana dan memaksa junta untuk memilih mitra negosiasi.
“Itu junta, dan siapa yang ada di seberang meja? Dan jika itu bukan Aung San Suu Kyi --dan tampaknya junta tidak mau mengakui hal itu; tidak ada yang bisa bertemu dengannya-- maka itu pasti NUG. Jadi, saya pikir ini semacam mencoba memaksakan pilihan dari militer ... dan untuk menyuntikkan kembali beberapa momentum ke dalam konsensus lima poin yang benar-benar terhenti,” katanya.
Agar itu berhasil, dia mengatakan Malaysia perlu mendapatkan persetujuan dari semua anggota blok yang masih terpecah atas Myanmar antara anggota yang kritis terhadap junta dan lainnya, seperti Kamboja dan Thailand, yang tampaknya diam-diam menerima kendalinya junta atas negara.
Bahkan kemudian, blok tersebut perlu mempengaruhi junta yang sampai saat ini terbukti kebal terhadap tekanan internasional, tambah Lemahieu.
Singkatnya, kata dia, hanya untuk menjalin kontak terbuka yang teratur dengan ASEAN akan menjadi kemenangan besar bagi NUG, yang sedang berjuang untuk menunjukkan kendali di lapangan dan mulai memudar dari sorotan internasional.
“Melihat seluruh komunitas internasional --dan itu semua orang dari Barat hingga China-- telah memberi ASEAN petunjuk di sini dalam hal bagaimana bergerak maju dalam krisis ini, jika ASEAN mengakui NUG sebagai pihak di meja, di meja perundingan, itu mungkin akan menjadi kudeta tunggal terbesar bagi NUG sejak pembentukannya,” kata Lemahieu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto