Ruhut Berulah Lagi, Serang Anies Baswedan Pakai Identitas Papua, Refly Harun: Tidak Sepantasnya...
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul kembali berulah dengan “menyerang” Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ruhut dalam cuitan di akun twitter miliknya menampilkan foto yang diduga kuat mengandung unsur rasis karena berwajah Anies Baswedaan dengan badan sesorang yang menggunakan pakaian adat Papua sekaligus koteka.
“Ha ha ha kata orang Betawi usahe ngeri X Sip deh,” cuit Ruhut di akun twitter pribadi dikutip Rabu (11/5/22).
Ruhut pun panen hujatan karena dianggap sudah “kelewat” batas karena sudah membawa identitas daerah tertentu.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, ikut mengomentari ulah Ruhut yang mengarah ke Anies Baswedan.
Baca Juga: Bahas Pencapaian Jokowi Sebagai Presiden, Refly Harun Blak-blakan: Bagi Saya, Tidak Lebih Baik…
Menurut Refly identitas budaya masing-masing daerah perlu dihormati dan jangan diarahkan untuk menyerang pihak tertetu.
“Ini menurut saya tidak sepantasnya kita mempermainkan baik Anies maupun pakaian adat,” ujar Refly lewat kanal YouTube miliknya, dikutip Rabu (11/5/22).
Refly juga mengingatkan bahwa jika suatu identitas dalam hal ini pakaian adat papua masih dipakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di sana, itu adalah hal yang wajar dan sama sekali tidak memiliki masalah. Namun ketika hal tersebut coba dibuat-buat ke pihak lain terutama aktor politik dengan tujuan “tertentu”, ini bisa jadi masalah.
Terkait foto itu sendiri, lanjut Refly sangat kuat dugaan bahwa memang ada pihak yang sengaja ingin menjatuhkan sosok Anies Baswedan.
Baca Juga: Ahok Disebut Gagal Pimpin Jakarta, Omongan Refly Harun Mendalam, Nama Anies Baswedan Disebut, Simak!
“Mereka yang mengedit foto ini, tidak ada cara lain kecuali ingin semacam menghina mungkin, mengejek, atau melakukan serangan kepada Anies Baswedan,” ungkap Refly.
Refly megingatkan bahwa jangan sampai ada pihak yang melakukan delegitimasi kepada pihak lain dengan isu-isu sesitif.
“Jangan melakukan delegitimasi kepada seseorang dengan menggunakan adat istidat, kesukuan, dll,” tambah Refly.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto