Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Indonesia Bersatu Bakal Lawan PDIP-Gerindra, Bagaimana Nasib Parpol Lain?

        Koalisi Indonesia Bersatu Bakal Lawan PDIP-Gerindra, Bagaimana Nasib Parpol Lain? Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP diprediksi akan melawan koalisi PDIP dan Gerindra yang telah digaungkan mengusung Prabowo-Puan sejak lama pada Pilpres 2024 mendatang.

        Peneliti LIPI, Wasisto Rahadjo Jati mengatakan, besar kemungkinan parpol-parpol lain hanya akan merapat ke dua kutub politik tersebut. Misalnya saja, kata dia, PKS dan Demokrat. Wasis mengatakan, sangat mungkin bergabung dengan koalisi pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.

        Baca Juga: Survei Terbaru, Gerindra-PDIP Kokoh, Golkar Terjun Bebas

        "PKS dan Demokrat sepertinya bergabung dengan kubu Golkar," kata Wasis saat dihubungi, Senin (16/5/2022).

        Menurut Wasis, dua parpol tersebut lebih dekat dengan KIB. Sebab, semuanya pernah bekerja sama dalam koalisi yang sama di era Presiden SBY. "Karena sudah terjalin relasi dan pengalaman harmonis ketika 10 tahun pemerintahan SBY," kata Wasisto.

        Sementara NasDem, lanjut dia, lebih memungkinkan untuk bergabung dengna poros PDIP-Gerindra. Meskipun dia mengakui antara PDIP dan NasDem memiliki hubungan yang penuh dinamika, dalam politik semua bisa sangat cair. Termasuk hubungan antar-elitenya.

        "NasDem sepertinya lebih dekat ke kubu PDIP," kata Wasis.

        Sementara PKB, Wasis melihat, saat ini masih berada di tengah antara dua poros politik yang telah mengkristal tersebut. Apalagi, PKB ngotot ingin mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.

        "PKB ini masih netral terlebih partai ini masih berusaha mengusung Muhaimin sebagai capres," katanya.

        Wasis justru khawatir PKB akan ketinggalan gerbong koalisi apabila tetap ngotot ingin mengusung Cak Imin sebagai capres atau cawapres. Kecuali, PKB bersama parpol Islam ingin membentuk koalisi sendiri.

        Untuk posisi capres dan calon wakil presiden di koalisi KIB, Wasis melihat, saat ini KIB butuh sosok yang populis. Hingga sejauh ini, baru Airlangga Hartarto yang didorong Golkar mau sebagai calon presiden.

        Ihwal lawatan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke tokoh parpol KIB, Wasis mengatakan, momen tersebut menjadi bagian penjaringan calon presiden dan calon wakil presiden dari KIB. "Golkar masih berupaya mencari tokoh populis kuat untuk bisa diusung dalam Pilpres 2024," ujar Wasis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: