Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat G20 Empower, Menteri PPPA Dorong Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Perempuan di Perusahaan

        Lewat G20 Empower, Menteri PPPA Dorong Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Perempuan di Perusahaan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengapresiasi komitmen tinggi para advocates (CEO dan perempuan pimpinan perusahaan) untuk bersama-sama memperjuangkan peningkatan kompetensi perempuan dalam perusahaan, mempermudah akses bagi perempuan di dunia usaha untuk berprestasi dan mengupayakan menghapus diskriminasi terhadap perempuan. Para advocates ini tergabung dalam aliansi G20 EMPOWER sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia.

        “Jumlah advocates, perempuan pemimpin perusahaan yang mau bergabung dengan kami untuk berjuang bagi kesetaraan gender terus bertambah. Dari 26 advocates pada tahun 2021, tahun 2022 ini jumlahnya menjadi 60 advocates dari sektor swasta dan publik. Dari hasil masukan pertemuan para advocates G20 EMPOWER ini, kami tunggu implementasinya dan kami sepakat akan lakukan evaluasi untuk melihat manfaat yang bisa dirasakan masyarakat, khususnya kaum perempuan,” ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga di sela-sela Leaders Meeting on Woman’s Empowerment G20 EMPOWER di Yogyakarta dikutip dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).

        Baca Juga: Kenalkan Angklung, Sekjen Kominfo Ajak Delegasi Sidang Kedua DEWG G20 Terapkan Harmoni

        Menteri PPPA Bintang Puspayoga berharap implementasi komitmen dari para advocates berdampak luas di dalam perusahaannya di Indonesia dan di tingkat global. Nantinya diharapkan manfaat positif dari upaya mereka mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong partisipasi perempuan dapat menular ke tingkat grass root.

        “Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) saat ini menginisiasi pembentukan 142 Model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) adalah salah satu upaya kami untuk memberdayakan perempuan di tingkat grass root. Ujung-ujungnya juga untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kami berharap promosi para advocates untuk membuat perempuan lebih berdaya dapat menjadi inspirasi bagi para pemimpin daerah di Indonesia, khususnya Bupati/Walikota dan Kepala Desa Perempuan untuk membentuk dan mengembangkan DRPPA yang juga berkolaborasi dengan pihak swasta di daerah,” ujar Menteri PPPA.

        Sementara itu, Chair G20 EMPOWER Yessie D. Yosetya menyatakan pertemuan kedua para advocates kedua di Yogyakarta untuk memperkokoh komitmen bersama antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengakselerasi pemberdayaan perempuan.

        Baca Juga: Mengejutkan! Begini Pengakuan Edy Rahmayadi Soal UAS

        “Kata kunci dari G20 Empower adalah perempuan sebagai motor penggerak, kepemimpinan perempuan dan memberdayakan perempuan dalam berbagai sektor, termasuk tentu saja perempuan yang bergerak dalam UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah). Kami mendorong para advocates aktif untuk melakukan akselerasi, sekaligus kami juga akan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengidentifikasi jika terjadi kendala dalam aksi mereka, dan juga seberapa besar dampak positif yang dihasilkan. Itu sebabnya kami juga banyak melakukan pelatihan seperti literasi digital dan literasi finasial yang menjangkau perempuan-perempuan di desa. Kami juga melakukan webinar series untuk menginspirasi karyawan perempuan untuk percaya diri saat peluang terbuka lebar bagi mereka,” kata Yessi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: