Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Siapkan Lahan Food Estate Seluas 1000 Hektar di Gresik

        Pemerintah Siapkan Lahan Food Estate Seluas 1000 Hektar di Gresik Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian (Kementan) tengah merintis pengembangan kawasan mangga terintegrasi berskala luas atau dikenal sebagai Food Estate Mangga di Gresik, Jawa Timur.

        Upaya tersebut sekaligus sebagai tindak lanjut arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada pertemuan G20 beberapa waktu lalu untuk memetakan wilayah yang potensial dikembangkan menjadi calon lokasi Food Estate baru.

        Food Estate hortikultura Mangga yang kini tengah dirintis di Gresik akan menjadi model yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengungkapkan Food Estate Mangga di Gresik akan mulai dikembangkan tahun ini dan ditargetkan bakal mencakup kawasan mangga seluas 1.000 hektar lebih baik yang berupa intensifikasi maupun perluasan areal baru.

        Model yang dikembangkan berupa kemitraan antara kelompok tani dengan pelaku usaha (offtaker). “Substansi Food Estate Mangga ini adalah penataan kawasan produksi dan pemasaran melalui skema kemitraan close-loop. Konsep tersebut selain menjadi solusi bagi petani juga mendorong daya saing mangga nasional,” terang Prihasto.

        Kata dia, tahap awal, Tim Kementan telah melakukan survei, pendokumentasian, pemetaan lapangan, identifikasi kebutuhan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat serta calon offtaker nya.

        “Grand Design juga sudah disiapkan. Kami optimis substansi FE ini nantinya bisa berjalan dengan baik, dan sukses”, terang pria yang akrab dipanggil Anton tersebut.

        Dalam kunjungan ke calon lokasi yang dikelola Kelompok tani dan PT Galasari di daerah Panceng Gresik, Prihasto mengatakan pihaknya akan mendorong pengembangan varietas mangga unggulan yang berorientasi ekspor.

        “Desain tanamnya akan dilakukan dengan model klaster agar lebih tertata dan memudahkan petani atau eksportir melakukan proses panen dan pascapanen. Pola tanamnya bisa dilakukan secara integrated farming antara komoditas utama mangga, jagung serta ternak,” imbuh dia.

        Dalam prosesnya nanti, pemerintah akan menyediakan fasilitas pendukung berupa sarana dan prasarana, alat dan mesin pertanian, permodalan, serta infrastruktur pendukung lainnya.

        Baca Juga: Menag Pastikan Kontrak Pelayanan Calon Haji Hampir Rampung

        Kementan juga akan menggelar bimbingan teknis, penyuluhan berkala, studi banding dan pelatihan agroteknologi guna merangsang peningkatan produksi dan mutu mangga di kawasan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: