Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Polemik Pencekalan UAS Jadi Panjang, Singapura Didesak Minta Maaf

        Polemik Pencekalan UAS Jadi Panjang, Singapura Didesak Minta Maaf Kredit Foto: Instagram/Ust. Abdul Somad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ribuan massa yang menamakan dirinya Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) DKI Jakarta dan elemen ummat Islam lainnya menggelar unjuk rasa di Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

        Mereka protes karena ulama mereka Ustaz Abdul Somad (UAS) diperlakukan tidak adil ketika akan masuk Singapura.

        Baca Juga: Respons Penolakan UAS, Politikus PKB: Singapura Terlalu Berlebihan

        Muhammad Senanatha Koordinator Lapangan (Korlap) PERISAI DKI Jakarta mengatakan, ulama yang sangat dihormati dan disegani oleh umat Islam di Indonesia sedang mendapat perlakuan yang sangat tidak pantas dari negara lain. UAS adalah ulama ummat Islam yang memiliki jutaaan pengikut.

        "Perlakuan imigrasi Singapura kepada UAS yang mengaku dimasukan ke dalam ruangan lebarnya satu meter, panjang dua meter, pas liang lahat. Satu jam di ruang kecil. Persis seperti luas kuburan itu perlakuan yang tidak manusiawi untuk ulama yang sangat di hormati di Indonesia", tegas Senanatha dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/5/2022). 

        Menurut Senanatha, dari apa yang dipaparkan UAS tersebut, terlihat bahwa rezim saat ini tidak berpihak pada Islam, khususnya kepada seorang WNI sekaligus ulama yang sangat dihormati.

        Senanatha mengatakan sikap Singapura adalah bagian dari sikap Islamophobia di mana mereka melarang aktivitas dakwah yang akan dilakukan UAS.

        Tidak ada keterangan detil terkait pencekalan UAS. Pemerintah Singapura hanya menyatakan bahwa UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama seperti Singapura.

        "Yang jelas tindakan Pemerintah Singapura ini justru menunjukkan sikap Islamofobia, bukan hanya terhadap UAS tetapi terhadap anggota keluarga dan teman UAS lainnya. Serta dapat merusak hubungan baik antar-etnik Melayu dan Islam di Asia Tenggara," sebut  Senanatha.

        Pemerintah Singapura didesak meminta maaf secara langsung kepada umat Islam Indonesia karena telah mendeportasi UAS beserta rombongan.

        Apabila dalam tempo 2x24 jam Pemerintah Singapura belum meminta maaf, maka Pemerintah RI harus meninjau ulang hubungan Diplomatik RI-Singapura.

        "Mendesak Dubes RI, Suryopratomo untuk meminta maaf kepada UAS umat Islam Indonesia karena telah bersikap acuh tak acuh pada kasus tersebut. Kami akan datang lagi ke Kedubes Singapura dalam jumlah yang  jauh lebih besar lagi jika tuntutan kami tidak di penuhi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: