Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kedubes Inggris Mohon Simak Baik-baik, Murid Habib Rizieq Kasih Pesan Serius untuk Kalian: Wajib...

        Kedubes Inggris Mohon Simak Baik-baik, Murid Habib Rizieq Kasih Pesan Serius untuk Kalian: Wajib... Kredit Foto: Instagram/Novel Bamukmin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia seolah sedang menantang umat Islam.

        Hal itu disampaikan Novel terkait aksi Kedubes Inggris untuk Indonesia yang mengibarkan bendera simbol lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

        "Kami mengecam keras dan meminta Kedubes Inggris segera menurunkan bendera itu," ujar Novel Bamukmin dilansir dari GenPI.co, Sabtu (21/5).

        Novel mengatakan ajaran LGBT tidak bisa diterima umat Islam di Indonesia.

        "(Kedubes Inggris, Red) Wajib meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia," tambahnya.

        Baca Juga: UAS Dideportasi Singapura, Novel PA 212: Singapura Telah Melakukan Penghinaan terhadap Ulama

        Pentolan 212 itu mengatakan aksi Kedubes Inggris memasang bendera LGBT bukan tanpa alasan.

        Novel menduga Kedubes Inggris sedang melihat Indonesia sedang dipimpin rezim yang tidak punya jati diri.

        "Meski menganut ketuhanan yang maha esa, praktiknya seperti tidak berketuhanan," tuturnya.

        Oleh karena itu, dia menilai saat ini Indonesia mudah diserang negara lain.

        Dia mencontohkan Inggris dan Singapura yang berani melawan Indonesia, terutama terkait isu-isu agama.

        Sebelumnya, Kedubes Inggris untuk Indonesia yang berkedudukan di Jakarta mengibarkan bendera simbol LGBT.

        Baca Juga: Ustaz Abdul Somad (UAS) Disebut Extremist oleh Singapura, Rocky Gerung: Jokowi Harusnya Tersinggung!

        Alasannya, Kedubes Inggris ingin mendengar suara yang beragam terkait isu LGBT, termasuk ingin memahami konteks lokal.

        Tak hanya itu, Kedubes Inggris juga mendesak negara-negara lain untuk mendekriminalisasi hubungan sejenis yang konsensual. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: