Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Muncul Kutub Megawati dan Kutub Jokowi, Perolehan Suara PDIP Bisa Kena Imbas

        Muncul Kutub Megawati dan Kutub Jokowi, Perolehan Suara PDIP Bisa Kena Imbas Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kesuksesan PDIP saat ini dinilai tak lepas dari posisi Joko Widodo yang makin menguat di internal partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

        Hal itu didasarkan pada peristiwa dan pernyataan yang dilontarkan Jokowi dalam Rakernas V Projo di Magelang, akhir pekan kemarin.

        Demikian penilaian dosen Ilmu Politik Universitas Ibnu Chaldun, Dian Pertama kepada RMOL, Minggu (22/5/2022).

        Baca Juga: Jokowi Tolak Dukung Puan Maharani, PDIP Terpecah Jadi Dua Kubu

        Menurut Dian, pemilihan Magelang sebagai lokasi rakernas itu memiliki massa tersendiri.

        Terlebih Jawa Tengah termasuk wilayah basis kekuatan PDIP selama ini.

        “Dipilihnya kota tersebut menyiratkan bahwa ada sesuatu masalah yang kudu dibereskan di internal PDIP. Karena sebagai diketahui situasi kebatinan di PDIP belakangan ini panas,” ujar Dian.

        Peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis) ini lantas menyinggung kubu Puan Maharani yang kerap kali menyindir Ganjar Pranowo.

        Sindiran tersebut dilontarkan karena menganggap Ganjar Pranowo ngeyel dan berambisi maju sebagai capres 2024.

        Namun beberapa kali pula kubu Puan Maharani membantah bahwa sindiran itu ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut.

        “Karena itulah, Jokowi mengeluarkan pernyataan politik yang bertujuan untuk mendinginkan situasi tersebut. ‘Ojo kesusu”, jangan buru-buru kata Jokowi,” kata Dian.

        Menurut Dian, tidak bisa dipungkiri bahwa kalau saat ini Jokowi menjadi salah satu tokoh sentral di PDIP.

        Hal tersebut linear dengan data Insis, bahwa Jokowi layak dipertimbangkan menjadi nahkoda PDIP masa yang akan datang.

        “Akibatnya, tidak mengherankan apabila muncul istilah kutub Jokowi, kutub Megawati,” terang Dian.

        Merujuk pada Pemilu 2014 dan 2019, perolehan suara PDIP terbilang stabil.

        Hanya ada kenaikan satu persen perolehan suara dari Pemilu 2014 ke 2019.

        “Di mana pada masa ini keberadaan Jokowi sudah mewarnai perjalanan partai tersebut di tingkat nasional,” ulasnya.

        “Soal bakal ada ancaman penurunan PDIP masa mendatang, masih debatable,” pungkas Dian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: