Ahli hukum tata negara Refly Harun menilai dalam analisanya sangat menyayangkan jika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tidak diusung oleh PDIP.
Menurutnya, dalam survei Ganjar selalu menempati 3 besar di antara calon yang digadang-gadang untuk maju calon presiden, seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Bukan Prabowo atau Ganjar, Pengamat Sebut PDIP Mulai Dekati Sosok Ini untuk Pilpres 2024
“Ganjar selalu digadang-gadang sebagai calon terkuat melebihi Anies Baswedan dan hanya kalah dari Prabowo Subianto,” bebernya.
Sementara, kata Refly Harun, Prabowo adalah sosok lama. “Kalau sekarang dia unggul itu hal wajar, tapi satu tahun atau dua tahun ke depan belum tentu,” urainya.
Menurutnya, Ganjar yang juga kader PDIP berasal dari rahim PDIP. Ganjar menjadi jagoan dari the ruling party sesungguhnya, Karena dia berasal dari rahim the ruling party,” jelas Refly Harun.
Hanya saja, di internal PDIP sendiri tampak ketidaksukaan terhadap sosok Gubernur Jawa Tengah itu. “Internal PDIP sendiri, yang diwakili Puan Maharani tidak begitu suka dengan Ganjar,” bebernya.
Hal itu, kata Refly, dalam beberapa kegiatan, Ganjar tidak diundang, bahkan disindir dengan agak keras oleh koordinator PDIP di Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul maupun oleh apa Puan Maharani sendiri.
Menurut Refly Harun, itu sebuah dilema di tubuh PDIP, karena Ganjar dianggap lebih setia ke Jokowi ketimbang ke Megawati.
“Mereka mulai tidak suka Ganjar yah katakanlah karena barangkali dianggap lebih setia kepada Presiden Jokowi ketimbang kepada Megawati, tapi di sisi lain calon internal mereka yang akan digadang-gadang masih belum jelas, masih belum kuat elektabilitasnya,” urai Refly Harun di kanal Refly Harun yang dikutip fajar.co.id, Senin (23/5/2022).
Sehingga, tambah Refly Harun, menyayangkan jika PDIP tidak mengusung Ganjar Pranowo. “Maka perhitungan politiknya sayang sekali kalau tidak mengajukan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar