Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Emiten Farmasi ini Catatkan Peningkatan Penjualan Hingga 7% Pada 2021

        Emiten Farmasi ini Catatkan Peningkatan Penjualan Hingga 7% Pada 2021 Kredit Foto: Phapros
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anak Perusahaan BUMN Farmasi nasional PT Phapros (PEHA) mencatatkan penjualan bersih meningkat sebesar 7,23% pada 2021 dibandingkan 2020 (year on year/yoy).

        Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko, selama tahun 2021 yang lalu perusahaan berhasil membukukan kinerja finansial dan non finansial yang cukup baik. "Perseroan berhasil meningkatkan penjualan bersih sebesar 7,23% pada 2021 dibanding 2020," ujar Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima, kemarin.

        Meski aset perseroan terdapat penurunan 4% dibandingkan tahun 2020, namun perusahaan juga berhasil meningkatkan rasio kas tahun 2021 sebesar 122% dibanding tahun sebelumnya. 

        "Ini mengindikasikan bahwa perseroan bertumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan cukup baik untuk membayar kewajibannya," ujarnya. Peningkatan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh lebih dari 10 produk baru yang diluncurkan perseroan pada 2021.

        Pada kategori terapi untuk cardiovascular, ortopedi, suplemen kesehatan, gastrointestinal, neurotropic, oral corticosteroid.  "Dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka Phapros juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian," ungkapnya.

        Lanjutnya, kondisi makro ekonomi Indonesia serta sektor farmasi lebih baik dibanding tahun sebelumnya saat masih menghadapi pandemi. Pertumbuhan pasar farmasi 2022 diprediksi mencapai 10,2%, lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya 9,4%. 

        "Dan pada 2023, diperkirakan sektor ini akan tumbuh mencapai 11,2 persen," ujar Hadi.

        Untuk 2022 sendiri perseroan akan berfokus pada strategi bertumbuh dan inovasi, khususnya pada pada penataan portofolio perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran. 

        "Selain itu juga kami akan melakukan efisiensi produksi, penataan riset dan pengembangan produk, pengembangan bisnis, dan penguatan finansial perusahaan," ungkapnya.

        Transformasi digital juga menjadi bagian dari grand strategy perusahaan pada 2022 ini, termasuk transformasi operasional dengan melakukan digitalisasi pada rantai pasokan dan proses produksi, serta mengoptimalkan penjualan melalui e-commerce.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: