Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Sebut Banyak Investor Minati IKN, Kader Demokrat: Menteri Lawak! Siapa yang Mau Investasi?

        Bahlil Sebut Banyak Investor Minati IKN, Kader Demokrat: Menteri Lawak! Siapa yang Mau Investasi? Kredit Foto: Kementerian PUPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membeber ketertarikan investor pada pembangunan Ibukota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

        Pihaknya bahkan mengklaim sudah mengidentifikasi sejumlah investor yang akan menanam saham di Nusantara. Pernyataan itu disampaikannya usai mengikuti ajang World Economic Forum (WEF) 2022, di Davos, Swiss. Katanya, telah teridentifikasi beberapa minat investor untuk Nusantara.

        Baca Juga: IKN Usung Konsep Berkelanjutan, Perusahaan Asal Finlandia Siap Pasok Beton Rendah Karbon Geoprime

        "Beberapa minat pun sudah kami identifikasi," katanya, Rabu malam (25/5/2022).

        Salah satu daya tarik IKN adalah konsep hijau dan ramah lingkungan yang tengah menjadi tren global. Hanya saja, Bahlil belum mengurai nilai dari investasi itu karena belum ada kesepakatan.

        Namun demikian, apa yang diungkap Bahlil dianggap lucu oleh kader Partai Demokrat Cipta Panca Laksana. Tidak tanggung-tanggung, dia menyebut Bahlil sebagai menteri yang sedang melawak.

        Baca Juga: Bertemu Menteri Investasi Inggris, Bahlil Sebut akan Ada Kerja Sama di Sektor EBT

        "Menteri lawak. Kalau emang ada yang mau investasi ya tinggal tunjukan aja," terangnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (26/5/2022).

        Dia pun meminta kepada Bahlil untuk menyebut jumlah investasi sejak ada Menteri Investasi dibentuk oleh Presiden Joko Widodo. Panca Laksana tidak yakin IKN akan mendapat investasi besar mengingat investasi di bidang lain saja sedang pontang panting.

        "Malah sibuk radikal-radikul. Siapa yang mau investasi di negara radikal radikul? Ambyar," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: