Nestle Indonesia Tingkatkan Investasi untuk Produksi dalam Negeri, Nilainya Capai Rp368 Miliar!
Nestlé Indonesia meningkatkan investasi dalam negeri senilai Rp368 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO. Peningkatan investasi ini dilakukan sebagai respons meningkatnya volume permintaan pasar lokal terhadap produk Nestlé MILO.
Dana investasi salah satunya akan digunakan untuk penambahan instalasi mesin proses Vacuum Band Dryer (VBD 2). Selain itu, untuk mencapai emisi net zero pada 2050, Nestlé Indonesia juga berinvestasi dalam penggunaan boiler biomassa yang mengolah sekam padi untuk menghasilkan uap yang menggantikan LNG di Pabrik Nestlé Karawang di Jawa Barat.
Baca Juga: Resmikan PT RKI, Bahlil Lahadalia: Jadi Tuan di Negerinya Sendiri
"Melalui investasi ini, Nestlé MILO kini akan diproduksi 100% di Indonesia," ujar Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (8/7).
Investasi melalui VBD 2 diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO sebanyak dua kali lipat produksi per tahun. Dengan peningkatan ini, kata Ganesan, diharapkan dapat mendorong Nestlé Indonesia untuk menjadi pasar ekspor negara lain sekaligus memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.
Sementara itu, terkait upaya mewujudkan nol emisi pada 2050, Ganesan mengungkapkan pemanfaatan boiler biosmassa turut melibatkan para petani, mitra industri, pemerintah, organisasi non-pemerintah, hingga konsumen.
Berlokasi di Jawa Barat, salah satu provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia, boiler biomassa di Pabrik Nestlé Karawang dapat memanfaatkan 8,880 ton sekam padi per tahun yang didapatkan dari petani padi setempat untuk mencegah sekam padi tersebut menjadi limbah pertanian atau dibakar.
Melalui penggunaan boiler biomassa ini, Nestlé Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.068 ton CO2e per tahun. Ini dapat membantu penghematan biaya energi (energy cost saving) sebesar 14%. Bukan hanya itu saja, sisa pembakaran boiler biomassa akan dimanfaatkan menjadi pupuk organik dan akan diberikan kembali pada petani padi setempat.
"Sejalan dengan ambisi kami untuk memelihara, melindungi dan memulihkan lingkungan, peresmian boiler biomass ini merupakan kelanjutan dari kerja sama dengan PT Tasma Bioenergy Bioenergy (Berkeley Energy Commercial Industry Services/BECIS) untuk menggunakan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari kegiatan operasional kami," jelas Ganesan.
"Semoga kami bisa terus bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengurangi jejak lingkungan kami," tutup dia.
Baca Juga: Jangan Kelojotan! Formula E Jakarta Sukses, Elektabilitas Anies Berpotensi Melambung Tinggi, Simak!
Sebagai informasi, peresmian mesin VBD 2 serta boiler biomassa Nestlé Indonesia urut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki, jajaran perwakilan Kementerian Republik Indonesia, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, serta perwakilan dari pihak PT Nestlé Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: