Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peluang PKS Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, Habib Aboe: Kita Kontakan Terus dengan Pak Airlangga

        Peluang PKS Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, Habib Aboe: Kita Kontakan Terus dengan Pak Airlangga Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan kalau pihaknya tidak pernah menutup pintu untuk berkoalisi dengan partai mana pun, termasuk untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Padahal KIB merupakan bentukan partai-partai pendukung pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi saat ini.

        Aboe menegaskan hal tersebut menyusul adanya sinyal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang membuka peluang untuk mengajak PKS berkoalisi untuk Pilpres 2024. Menurutnya, kendati PKS membuka peluang yang sama dengan PKB, bukan lantas kemudian PKS menutup pintu peluang koalisi dengan KIB atau partai lain.

        Baca Juga: Pernah Dudukkan Presiden, PKB Siap Berkoalisi dengan PKS di Pilpres 2024 dan Usung Cak Imin

        "Enggak ada istilah tutup pintu. Terbuka kita," kata Aboe di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2022).

        Berkaitan dengan KIB, Aboe mengatakan bahwa PKS menjalin komunikasi dengan para pimpinan partai politik yang tergabung di KIB. KIB sendiri terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP.

        "Kita kontak-kontakan terus dengan Pak Airlangga, Pak Zul, biasa," ujarnya.

        Baca Juga: Wacana Koalisi dengan PKS, PKB Sebut Bisa Jadi Magnet Baru

        Sementara itu, berkaitan dengan peluang koalisi dengan PKB, Aboe mengaku PKS tidak masalah jika koalisi itu pada akhirnya mengusung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden. Menurut Aboe apabila memang Ketua Umum PKB itu dianggap layak untuk maju maka PKS bisa mengobrolkan hal tersebut.

        "Ya, enggak apa-apa kalau mau Cak Imin layak kita lihat, nanti kita obrol dulu," tuturnya.

        Meski demikian, Aboe memastikan nantinya PKS akan melihat rekam jejak kandidat yang tentu akan mereka usung, termasuk Cak Imin.

        "Kita punya jejak digital orang ini kan ada, mau ke mana dia, siapa dia, bagaimana dia situasi kepribadiannya apa? Itu kan ada di depan mata kita," ujarnya.

        "Oleh karena itu kita tidak akan buta dengan perjalanan waktu di belakang kemarin," sambung Aboe.

        PKB Kasih Sinyal

        Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilu Fawaid bicara soal kemungkinan membangun koalisi dengan PKS. Ia berpandangan koalisi itu bukan hal mustahil terwujud. Apalagi, dikatakan Jazilul jika ada potensi kemenangan antara koalisi yang terbangun.

        Baca Juga: Ogah Masuk KIB, PKS Siap Buat Koalisi Tandingan untuk Pilpres 2024

        "Jadi apapun koalisi itu, arahnya meraih kemenangan capres-cawapres. Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik," tutur Jazilul kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).

        Diketahui, pembicaraan koalisi antara PKS dan PKB itu menyusul kehadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di acara Milad ke-20 PKS di Istora Senayan.

        Menurut Jazilul kedua partai itu memang memiliki romantisme masa lalu dalam berkoalisi. Mengigat PKB dan PKS -yang saat itu bernama Partai Keadilan- bersama dengan PAN, PBB dan PPP pernah mengantarkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden di tahun 1999.

        Baca Juga: Mardani PKS Puji Anies Baswedan Soal Formula E: Ancol Hebat, Mandalika Luar Biasa, Indonesia Bangga

        Rekam jejak keduanya di satu koalisi yang sama kemudian berlanjut pada 2004 saat berhasil memenangkan pasangan SBY-Jusuf Kalla. Karena itu, Jazilul berpandangan ada potensi meraih kemenangan lewat bergabungnya kembali PKB dan PKS di dalam satu koalisi.

        "Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin," ujar Jazilul.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: