Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gelontorkan Investasi Rp150 Miliar, Perusahaan Kelapa Sawit Ini Bakal Bangun PKS

        Gelontorkan Investasi Rp150 Miliar, Perusahaan Kelapa Sawit Ini Bakal Bangun PKS Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) berencana untuk  membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kalimantan Barat dengan nilai investasi sebesar Rp150 miliar. 

        Direktur ETWA, Francisco Jr Amante Colinares mengatakan bahwa pembangunan PKS tersebut diharapkan dapat terlaksana pada Juli 2022 dan selesai Desember 2022. 

        “Kami juga tengah melakukan rehabilitas kebun diantaranya rehabilitasi sosial, rehabilitasi fisik tanaman. Sementara panen, pemeliharaan rutin tanaman dan lain - lain akan dimulai pada Juli 2022 hingga selesai. Nah, produksi komersial dan penjualan CPO/PK pada Januari 2024-selesai,"kata Francisco dalam paparan publik yang digelar, Selasa (21/6/2022).

        Baca Juga: Gandeng Baowu Group, Krakatau Steel Bakal Reaktivasi Pabrik Blast Furnace

        Dalam kesempatan yang sama, President Direktur ETWA, Eisen Wongso Wirya Surya menuturkan jika dana investasi tersebut akan dipenuhi dari dana belanja modal (capital expenditure). 

        “Capex tahun ini selain untuk pembangunan PKS, dana juga akan difokuskan untuk pembelian/pembangunan yang meliputi perumahan, sarana & prasarana serta lain - lain termasuk membangun infrastruktu,” jelasnya. 

        Baca Juga: Keran Ekspor CPO Dibuka, Buat Potensi IPO Perusahaan Sawit Semakin Besar

        Lebih lanjutnya Ia menyebut bahwa seiring dengan telah dilakukannya rehabilitasi kebun dan dibangunnya pabrik kelapa sawit (PKS) pada entitas anak yaitu PT Maiska Bhumi Semesta (MBS) dan PT Malindo Persada Khatulistiwa (MPK) perusahaan sebagai induk Perseroan berencana akan melakukan perdagangan produk turunan kelapa sawit yang dihasilkan oleh MBS dan MPK seperti TBS (Tandan Buah Segar), CPO (Crude Palm Oil) dan PK (Palm Kernel). Kemuddian, perseroan juga tengah fokus menggarap bisnis trading chemical palm.

        “Sambil menunggu CPO, kita cari caara untuk menghasilkan revenue, salah satunya petrochemical. Kita sudah ada beberapa supplier dan customer yang membuat kita bisa memperoleh penjualan Rp20 miliar. Malah, kita sudah ada kontrka satu tahun, jadi dengan trading ini bisa menghasilkan revenue dan mengurangi beban perusahaan,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: