Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peneliti Unair: Moeldoko Capres Militer Paling Diminati

        Peneliti Unair: Moeldoko Capres Militer Paling Diminati Kredit Foto: Dok. Panpel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Peneliti Universitas Airlangga (Unair), Dimas Agung Tristanto menemukan indikator minat masyarakat yang dinamis. Temuan itu berdasarkan Google Trends 2022. Nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menjadi tokoh yang paling diminati masyarakat sebagai capres, bila dibandingkan capres dari militer lainnya seperti Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono dan Prabowo Subianto.

        “Seiring dengan waktu, terjadi indikator minat masyarakat yang dinamis.  Fenomena tersebut menunjukkan bahwa nama Moeldoko tengah diminati saat ini oleh masyarakat. Berbeda dengan para pesaing lainnya dari kalangan militer,” kata peneliti Universitas Airlangga (Unair) Dimas Agung Trisliatanto dalam pernyataan kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

        Di sisi lain dalam analisis perbandingan sesama militer, Dimas melanjutkan, bahwa di antara Moeldoko dengan Andika Perkasa mengalami persaingan ketat di kalangan minat masyarakat, sehingga pernah terjadi kesamaan taraf minat dalam kurun waktu tertentu.

        “Secara pemetaan wilayah, dalam persaingan capres sesama militer ternyata nama Moeldoko sangat diminati oleh masyarakat di beberapa Provinsi seperti Sulawesi Utara, Bali, Banten, Jawa Timur dan Aceh sehingga besar kemungkinan masyarakat di wilayah tersebut menginginkan dan mendukung nama Moeldoko di Pilpres 2024,” papar mahasiswa S3 Pengembangan SDM Sekolah Pascasarjana Unair.

        Dalam pandangannnya, pengalaman kepemimpinan sesama sipil dua periode i terbukti menimbulkan politik bangsa Indonesja menjadi sangat gaduh. Seolah semua orang boleh bicara apa saja, sangat egaliter, yang berakibat polarisasi masyarakat semakin menganga.

        “Padahal para elit kubu yang bersaing sudah saling berangkulan, tetapi di akar rumput masih berbau nyinyir. Mengapa tidak sesama militer? Karena masyarakat kita sudah berada pada tingkat yang tidak mudah didikte. Sesama militer dikhawatirkan akan menciptakan ketaatan dan ketertiban semu yang totaliter doktriner,” ungkapnya.

        Menurut Dimas, berdasarkan hasil Google Trends tahun 2022 mengenai kandidat militer yang berpeluang maju dalam Capres 2024, ditemukan bahwa, tren perkembangan berita selama kurun waktu 1 tahun. Dapat disimpulkan bahwa militer-sipil merupakan pilihan paling rasional dalam logika sparing partner pasangan bakal capres.

        “Maka tinggal menyimak dari sekarang tokoh militer (atau yang berbau “militer”) yang paling layak untuk disandingkan dengan tokoh sipil yang sudah mulai muncul (dimunculkan),” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: