Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemkot Bandung Terjunkan 130 Petugas Cegah Penyebaran PMK

        Pemkot Bandung Terjunkan 130 Petugas Cegah Penyebaran PMK Kredit Foto: Antara/Fauzan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Kota Bandung menerjunkan 130 petugas gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung dan relawan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) yang disebar di 30 kecamatan di Kota Bandung untuk mencegah penularan penyakit kuku dan mulut (PMK).

        Berbeda dari tahun sebelumnya, Tim Satgas diterjunkan lebih awal lantaran adanya wabah PMK. "Biasanya kita bentuk di H-10 tapi sekarang mereka ikut mengawal untuk PMK," kata Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, kemarin.

        Ia mengatakan tim satgas akan melakukan pemeriksaan terhadap yang akan diperjualbelikan sampai hewan dipotong. "Setelah dilakukan pemeriksaan hewan yang dinyatakan sehat akan diberikan nametag tanda kalung sehat," katanya.

        Kalung tersebut, lanjutnya, akan berisi barcode yang dapat dipindai melalui aplikasi e-selamat. Aplikasi ini memuat data hewan kurban yang telah diperiksa oleh Tim Pemeriksa Hewan Kurban.

        Gin Gin mengatakan, petugas tim pemeriksa akan mengunggah beragam informasi hewan kurban ke aplikasi e-Selamat berdasarkan hasil dari pemeriksaan. Dari barcode tersebut calon pembeli bisa mengakses informasi mengenai hewan kurban tersebut.

        Bagi masyarakat yang ingin memastikan kesehatan dan kelayakan hewan tersebut bisa menggunakan aplikasi e-Selamat. Apabila sudah memiliki aplikasi tersebut, maka bisa digunakan dengan hanya memindai kode barcode yang tertera pada kalung di hewan kurban.

        “Jadi setiap warga bisa mengetahui informasi data hewan termasuk fotonya. Sehingga bisa dipastikan hewan tersebut betul-betul sehat," ujarnya.

        Ia yakin dengan aplikasi ini seleksi hewan kurban akan semakin ketat. Sebab, satu kode barcode hanya digunakan untuk satu ekor hewan yang sudah diperiksa.

        “Karena selama ini juga ada isu bahwa kalung yang dipasangkan bisa dipindahkan ke hewan tidak sehat. Barcode ini unik hanya untuk satu identitas hewan,” katanya.

        Tahun ini pihaknya akan memeriksa lebih dari 4.000 hewan kurban. "Pengalaman tahun lalu kita hampir 4.000 hewan yang kita periksa tidak jauh dari itu nambah sekitar 10 persen lah,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: