Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Optimalkan Peran Posyandu Atasi Stunting, PKT Gelar Pelatihan PMBA dan Antropometri

        Optimalkan Peran Posyandu Atasi Stunting, PKT Gelar Pelatihan PMBA dan Antropometri Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Optimalkan peran dalam mencegah stunting, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bontang melalui Puskesmas Bontang Utara 2, gelar Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta Penyegaran Antropometri, bagi puluhan kader Posyandu Kelurahan Loktuan dan Gunung Elai Bontang Utara. Pelatihan berlangsung selama 5 hari di Gedung Koperasi Karyawan PKT, dimulai Senin (20/6/2022).

        Pimpinan Puskesmas Bontang Utara 2 Dwiyanti, mengatakan peserta pelatihan terdiri dari 72 kader posyandu Kelurahan Loktuan dan 5 kader dari kelurahan Gunung Elai. Selama pelatihan para kader akan dibekali pengetahuan dan keterampilan pemberian makan bagi bayi dan anak, hingga kemampuan konseling yang bisa diterapkan secara mandiri di lingkungan keluarga maupun posyandu.

        "Begitu pula dengan penyegaran antropometri, para kader dilatih untuk mampu melakukan pengukuran tubuh serta penimbangan anak sesuai standar dalam menilai status gizi dan pertumbuhan," ujar Dwiyanti. 
        Baca Juga: PKT Kenalkan Ragam Produk dan Program Unggulan di Sektor Pertanian ke Masyarakat

        SVP SPI PKT Budi Susilo, mengungkapkan pelatihan ini merupakan kesinambungan kepedulian PKT terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak di Kota Bontang, sekaligus upaya mencegah terjadinya stunting melalui pelayanan berbasis masyarakat. Hal ini merupakan salah satu fokus PKT, dengan meningkatkan kontribusi dalam menekan angka stunting di Kota Bontang guna mendukung tercapainya 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs). 

        Menurut dia, penanganan stunting tidak bisa dilakukan hanya dengan perluasan jangkauan pelayanan, tapi juga peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader sebagai ujung tombak pelayanan di Posyandu. "Maka dengan pelatihan ini, para kader posyandu diharap mampu mengimplementasikan PMBA dan pemantauan pertumbuhan anak secara mandiri," kata Budi Susilo. 

        Seiring dengan meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader posyandu untuk pemberian makanan bayi hingga antropometri, diharap program pengendalian dan pencegahan stunting (PEDALGAS) yang terlaksana melalui sinergi PKT bersama Pemkot Bontang berjalan lebih optimal, sehingga target Pemerintah dalam menekan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024 tercapai sesuai target. 

        "Keterampilan kader posyandu dari pelatihan ini dapat menjadi salah satu langkah preventif dalam pengendalian stunting di Kota Bontang," tambah Budi Susilo. 

        Kepala Dinkes Bontang Toetoek Pribadi Ekowati, berpesan agar para kader posyandu dapat menyerap pengetahuan dan keterampilan yang dibekali selama pelatihan, agar kedepan mampu terimplementasi di posyandu masing-masing. Dirinya menilai pelatihan ini sangat penting untuk dipahami kader posyandu, mengingat asupan gizi kronik harian yang tidak mencukupi merupakan penyebab utama stunting yang perlu ditangani dengan baik. 

        "Begitu juga untuk antropometri, perlu banyak penyegaran bagi para kader posyandu agar bisa menyamakan persepsi untuk pengukuran tinggi dan lingkar lengan anak, maupun penimbangan berat tubuh. Sebab jika ada kesalahan data pengukuran, akan berpengaruh signifikan terhadap tingginya angka stunting," ungkap Toetoek. 

        Baca Juga: PKT Berkomitmen Kurangi Emisi CO2 30 Persen pada 2030

        Sekretaris Kota Bontang Aji Erlynawati, mengapresiasi komitmen PKT dalam mendukung penanganan dan pengendalian stunting melalui pembinaan kader posyandu secara berkesinambungan. Dirinya menyebut percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu upaya Pemkot Bontang dalam menciptakan sumberdaya manusia unggul, yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan keterlibatan berbagai pihak. 

        "Adanya kolaborasi lintas sektor seperti halnya dengan PKT, Pemkot Bontang optimis angka prevalensi stunting yang saat ini 19 persen mampu ditekan hingga 14 persen di tahun 2024," ucap Aji. 

        Pelatihan ini pun dinilai sejalan dengan langkah Pemkot Bontang, khususnya program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi dan balita di posyandu melalui stimulan RT. Pada program ini kelompok masyarakat dan kader posyandu difasilitasi untuk peningkatan kapasitas diri, melalui ragam pelatihan seperti halnya PMBA dan Antropometri agar mampu memberikan pelayanan optimal. 

        "Kader posyandu merupakan pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayahnya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada PKT yang telah membekali kader posyandu pada pelatihan ini, sehingga dapat memberikan pelayanan mandiri untuk kedepannya," pungkas Aji Erlynawati.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: