Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Targetkan Bauran EBT 23 Persen pada 2025, PLN Telah Realisasikan Bauran EBT 12 Persen hingga 2022

        Targetkan Bauran EBT 23 Persen pada 2025, PLN Telah Realisasikan Bauran EBT 12 Persen hingga 2022 Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai sektor yang berkontribusi besar dalam menyumbang gas rumah kaca selain sektor transportasi, PT PLN (Persero) berkomitmen untuk menurunkan efek gas rumah kaca.

        Direktur Mega Proyek dan EBT PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, pemerintah telah berkomitmen menurunkan efek gas rumah kaca sebesar 29 persen terhadap proyeksi emisi skenario bisnis yang dijalankan secara biasa ataupun bisinis pada 2030.

        Maka dari itu, PLN sebagai perusahaan yang menyediakan listrik, telah menetapkan komitmen untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060, yaitu melalui transisi ke energi terbarukan serta pergeseran energi impor ke energi domestik.

        Baca Juga: Diinisiasi Sejak 2019, PLN Klaim Program Co-Firing Berhasil Kurangi Emisi CO2 hingga 481 Ribu Ton 

        "Hingga Juni 2022 bauran EBT yang telah dicapai adalah sebesar 12,8 persen, pembangkit EBT yang telah beroperasi sebesar 8,2 gigawat dengan capaian COD pada 2022 ini sampai Mei sebesar 86 megawat," ujar Wiluyo dalam sambutanya di acara diskusi virtual, Kamis (30/6/2022).

        Wiluyo mengatakan, PLN berkomitmen untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di 2025. Dalam pengembangan EBT yang dilakukan PLN, tentunya dengan tetap mengedepankan beberapa faktor.

        "Keseimbangan supply dan demand tenaga listrik, ketersediaan sumber EBT di daerah setempat, keandalan keberlanjutan listrik, dan keekonomian proyek-proyek EBT. Ditargetkan pada 2030 bauran EBT akan meningkat mencapai 24,8 persen," ujarnya.

        Dari total realisasi sebesar 12,8 persen hingga Juni 2022, Wiluyo menyebut catatan tersebut terdiri dari porsi pembangkit EBT berbasis biomassa dan biogas adalah sebesar 135 megawat.

        Lanjutnya, berdasarkan RUPTL 2021-2030 hingga tahun 2030 nanti terdapat rencana pengembangan  pembangkit EBT sebesar 20,9 gigawat.

        "Di mana di dalamnya termasuk rencana pengembangan pembangkit bioenergi sebesar 590 megawat serta program co-firing yang setara 1,8 gigawat," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: