Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Jabar Genjot Eksportir Milenial

        Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Jabar Genjot Eksportir Milenial Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus meningkatkan jumlah eksportir milenial yang masuk dalam kategori industri kecil menengah (IKM) melalui Export Coaching Progam (ECT) guna mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

        Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jawa Barat, Iendra Sofyan mengatakan program ini menjadi salah satu unggulan di Jawa Barat. Pasalnya, nilai ekspor Jabar terbesar di Indonesia meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. 

        Baca Juga: Startup Punya Potensi Besar untuk Andil Jadi Eksportir Sawit

        Ekspor Jawa Barat masih didominasi sektor manufaktur sebanyak 98%, sedangkan sisanya 2% berpotensi untuk menggejot produk IKM.

        "Sembilan puluh delapan persen sektor manufaktur masih menguasai ekspor Jawa Barat," kata Iendra kepada wartawan dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (JAPRI) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/7/2022).

        Iendra mengungkapkan selain mengandalkan sumber daya alam, Jawa Barat juga memiliki jumlah milenial dan generasi Z yang cukup banyak, hampir 50% dari jumlah penduduk Jabar, sehingga berpotensi untuk mengembangkan eksportir milenial. 

        Baca Juga: LPEI Gandeng Disperindag Jawa Barat Dorong UMKM jadi Eksportir

        "Sudah ada 240 eksportir milenial yang kita latih, tahun 2022 ini ada 30 orang dari 150 orang yang mendaftar dan berhasil kami kurasi," ujarnya.

        Eksportir Milenial ini diberikan pengetahuan mengenai riset pasar negara tujuan ekspor, mencari data calon buyer, korespondensi bisnis, informasi dan peluang pasar dari perwakilan dagang di negara tujuan ekspor, serta persiapan business matching.

        Meski peluang terbuka lewat program ECP, ia menegaskan proses seleksi dan kurasi diberlakukan pihaknya mengingat kemampuan dan semangat tiap peserta berbeda-beda. "Dari 150 eksportir yang mendaftar ECP, hanya seperlima yang siap melakukan ekspor," imbuhnya.

        Iendra menambahkan program ECP akan terus dikembangkan dengan menggandeng dukungan perbankan hingga Bank Indonesia beserta dinas terkait seperti KUK, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, dan Dinas Perkebunan.

        Baca Juga: LPEI Gandeng KNEKS Dukung Ekspor Industri Halal

        "Semuanya harus terkoordinir di Disperindag, karena kami yang akan melaporkan seluruh aktivitas ekspor baik manufaktur dan IKM," katanya.

        Adapun, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat menambahkan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program Eksportir Milenial yang diharapkan dapat menjadi salah satu motor akselerasi kinerja ekspor Jabar untuk mendukung pemulihan ekonomi, terlebih di tengah isu risiko stagflasi ke depan. 

        Baca Juga: Perdana! Perusahaan Ini Ekspor Cangkang Kelapa Sawit ke Jepang: Buat Bahan Baku Pembangkit Listrik

        Bank Indonesia Jawa Barat juga terus melakukan berbagai upaya guna turut berkontribusi dalam mendorong kinerja ekspor produk lokal Jawa Barat, di antaranya melalui business matching UMKM mitra BI Jawa Barat di sektor kuliner dengan BISA Pte Ltd Singapura, mendukung UMKM mitra BI Jawa Barat lolos kurasi Paris Fashion Week, hingga kerja sama perluasan pasar UMKM ke Jepang dan Singapura.

        "Berbagai upaya mendorong kinerja ekspor di Jawa Barat tersebut merupakan implementasi nyata, yang diyakini dapat berkontribusi menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tetap tinggi serta menjaga kestabilan harga produk dalam negeri," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: