Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minyak Sawit dan Nilai Gizinya Jadi Minyak Nabati Favorit Masyarakat Dunia

        Minyak Sawit dan Nilai Gizinya Jadi Minyak Nabati Favorit Masyarakat Dunia Kredit Foto: Antara/Rahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Minyak sawit merupakan minyak makan yang sudah lama dikonsumsi masyarakat, baik sebagai minyak goreng, margarin, shortening, maupun sebagai minyak nabati industri pangan. Dalam Codex Alimentarius Commission (1983), minyak sawit juga merupakan salah satu dari 17 jenis minyak nabati yang direkomendasikan sebagai bahan pangan oleh FAO dan WHO.

        Data PASPI merangkum selera masyarakat dunia terhadap konsumsi minyak nabati. Setidaknya dalam periode 1965-2016, telah terjadi perubahan pola konsumsi minyak nabati global. Pangsa minyak sawit dalam konsumsi empat minyak nabati utama dunia meningkat cepat dari 22 persen (1980) menjadi 39 persen (2016). Sebaliknya, pangsa minyak kedelai turun dari 55 persen menjadi 33 persen pada periode yang sama.

        Baca Juga: Untuk Perbaikan Harga Sawit, PASPI Usulkan Tempuh Langkah Ini

        "Perubahan selera konsumsi minyak nabati dunia tersebut menunjukkan bahwa konsumsi minyak nabati masyarakat dunia telah bergeser dari dominasi minyak kedelai kepada minyak sawit. Dengan kata lain, masyarakat dunia lebih menyenangi minyak sawit daripada minyak nabati yang lain," catat laman Palm Oil Indonesia, dikutip Jumat (8/7/2022).

        Tidak hanya itu, minyak sawit juga memiliki kandungan nilai gizi yang cukup kompleks. Tiga asam lemak esensial yang harus tersedia dalam tubuh: Oleat, Linoleat, dan Linoleat, juga tersedia cukup dan seimbang dalam minyak sawit. Jika Air Susu Ibu (ASI) sebagai pembanding nilai hayati standard, ternyata komposisi asam lemak esensial antara minyak sawit mendekati komposisi ASI. 

        Masih dalam laman Palm Oil Indonesia, minyak sawit mengandung asam lemak esensial Oleat sebesar 36,3 persen, sementara ASI juga mengandung asam lemak esensial Oleat sebesar 36,5 persen. Asam lemak esensial Linoleat minyak sawit sebesar 8,3 persen, sedikit lebih rendah dari kandungan asam Linoleat ASI yang sebesar 9,5. Demikian juga asam lemak Linoleat minyak sawit sebesar 0,5 persen dan kandungan asam Linoleat ASI sebesar 1,4 persen. 

        Tidak hanya itu, penelitian Marangoni et.al., (2000) dalam laman Palm Oil Indonesia juga mengungkapkan bahwa dalam ASI mengandung 25 persen asam lemak Palmitat yang sangat diperlukan dalam perkembangan bayi.

        "Data-data tersebut menunjukkan bahwa minyak sawit mengandung asam lemak esensial yang cukup seimbang bahkan mirip dengan komposisi asam lemak esensial ASI," catat laman Palm Oil Indonesia. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: