Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Geger Menkeu Inggris Salah Cuit Kematian Shinzo Abe Lalu Dihapus, Ada Apa?

        Geger Menkeu Inggris Salah Cuit Kematian Shinzo Abe Lalu Dihapus, Ada Apa? Kredit Foto: Reuters/Tom Nicholson
        Warta Ekonomi, Tokyo -

        Shinzo Abe, mantan perdana menteri Jepang dari 2006 hingga 2007 dan lagi dari 2012 hingga 2020, meninggal pada Jumat (8/7/2022) setelah ditembak saat berkampanye, lapor NHK. Abe meninggal di usia 67 tahun.

        Seorang pria menembaki perdana menteri terlama di Jepang itu dari belakang dengan senjata buatan sendiri saat dia berpidato dalam kampanye pemilihan parlemen di wilayah bagian barat dari Kota Nara.

        Baca Juga: Mengapa Eks Elite Bela Diri Jepang Ingin Bunuh Shinzo Abe?

        Insiden penembakan terhadap Abe merupakan pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang di tahun 1930-an.

        Berbicara sebelum pengumuman meninggalnya Shinzo Abe, Perdana Menteri Fumio Kishida sangat mengutuk penembakan itu.

        Sementara rakyat Jepang dan para pemimpin dunia terkejut atas insiden penembakan yang menewaskan Shinzo Abe di negara yang jarang terjadi kekerasan politik serta ketatnya kontrol senjata.

        "Serangan ini adalah tindakan brutal yang terjadi selama pemilihan, dasar dari demokrasi kita, dan benar-benar tidak dapat dimaafkan," kata Kishida yang berjuang untuk menahan emosinya.

        Sebelum Shinzo Abe dinyatakan meninggal, Menteri Keuangan baru Inggris Nadhim Zahawi sempat keliru membuat kicauan di Twitter.

        Dia menghapus tweet di akun Twitter-nya yang salah menyebutkan bahwa mantan Shinzo Abe telah meninggal dunia setelah ditembak. Padahal saat itu Shinzo Abe masih kritis di rumah sakit.

        "Berita yang menyayat hati dari Jepang," tulisnya di Twitter pada pukul 06.07 waktu setempat.

        "PM Shinzo Abe telah meninggal setelah ditembak oleh seorang penyerang. Kami memasuki politik untuk melayani dan berusaha membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Seorang pria yang baik telah kehilangan nyawanya dalam mengejar tujuan mulia itu. Semoga dia beristirahat dalam kedamaian abadi," cicitnya.

        Zahawi, yang ditunjuk pada Selasa (5/7/2022) ketika pemerintahan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mulai runtuh, kemudian menghapus tweet tersebut.

        Kementerian Keuangan Inggris mengatakan Zahawi telah membuat kesalahan dalam mengungkapkan reaksinya terhadap insiden mengerikan.

        Boris Johnson yang baru saja mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Inggris mengaku sangat terkejut dan sedih mendengar tentang serangan keji terhadap Shinzo Abe.

        "Doa saya bersama keluarga dan orang-orang terkasihnya," ujar dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: