Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP dan PAN bakal bertambah kekuatan politiknya. Sebentar lagi, ada 1 parpol yang siap gabung. Namun, saat ini, identitas parpol itu masih dirahasiakan. Dengan berhasil menggaet parpol lain untuk bergabung, bukti Airlangga cs diam-diam menghanyutkan.
Sejak resmi dideklarasikan, KIB kerap mendapatkan godaan dan gangguan. Mulai diramal akan bubar, hingga salah satu personelnya digoda untuk keluar barisan dan membentuk koalisi lain.
Baca Juga: Jokowi Salat Id Bersama Prabowo, Eh Langsung Disebut Sebagai Sinyal Akan Berpasangan di 2024
Namun, godaan dan gangguan itu, sama sekali tidak mengganggu kekompakan KIB. Selain makin solid, komunikasi senyap yang dilakukan KIB malah berhasil menggaet 1 parpol lain untuk masuk dalam 1 barisan.
Masuknya calon parpol anggota KIB dibeberin langsung Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Hanya saja, Airlangga belum mau buru-buru mengumumkan.
“Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah, baru diberi tahu,” ujar Airlangga, di Kantor DPP Partai Golkar, Palmerah, Jakarta Barat, kemarin.
Apakah Demokrat? Menko Perekonomian itu, tidak menjawab. Namun, dia kemudian menyinggung pertemuan tokoh senior Golkar, Jusuf Kalla dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pertemuan antara Wapres ke-10 dan 12 itu dengan SBY merupakan hal wajar. Termasuk kemungkinan ada pembahasan penjajakan koalisi antara JK dengan SBY. “Kita tunggu saja,” tegas Airlangga.
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani menyambut baik bagi parpol yang ingin bergabung dengan KIB. Menurutnya, baik PPP, Golkar maupun PAN, sangat terbuka jika ada yang ingin bergabung, membicarakan koalisi untuk Pilpres 2024. Apalagi, KIB belum ingin buru-buru mengusung capres dan cawapres.
Artinya, siapapun parpolnya, akan disambut dengan baik. Termasuk Partai Demokrat yang belakangan menjalin komunikasi dengan ketum-ketum parpol. Bahkan, nantinya terlibat dalam pembicaraan soal usungan capres di koalisi.
“Ini justru memberikan kesempatan kepada parpol-parpol lainnya, termasuk PD untuk bisa terlibat nantinya dalam penentuan paslon setelah soal platform dimaksud bisa diselesaikan,” kata Wakil Ketua MPR itu.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi juga mengaku senang, jika benar Demokrat gabung KIB. Bahkan, ia meminta partai yang diketua Agus Harimurti Yudhoyono itu, segera menentukan sikap.“Ayolah Partai Demokrat jangan malu-malu bergabung di KIB. KIB akan senang jika PD ikut bergabung,” ujarnya.
Ia menganggap, platform yang dimiliki Demokrat mirip-mirip dengan KIB. Sehingga, jika memang benar partai besutan SBY itu bergabung, maka KIB akan semakin kuat menuju pertarungan di Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Prabowo Pasangkan dengan Ridwan Kamil, Pasti Menang di Pilpres 2024
Kata Viva, jika partai berlogo Mercy itu bergabung dengan KIB, tentu akan banyak keuntungan yang didapat. Ia mengistilahkan dapat paket: beli satu dapat tiga. Alias hanya dengan Golkar, tetapi juga dengan PAN dan PPP. Itulah keuntungan politiknya.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin tidak bisa menduga-duga, siapa yang akan bergabung dengan KIB. Namun, dia mengapresiasi kepiawaian para bos parpol di KIB dalam membangun komunikasi politik. “Tentu apa yang disampaikan Airlangga bisa jadi itu sebuah strategi merahasiakan partai yang akan bergabung tersebut,” ulas Ujang, saat dihubungi, tadi malam.
Menurutnya, jika benar ada parpol yang bergabung, dan terbukti solid, KIB akan diperhitungkan. Juga sebaliknya, jika masing-masing parpol mengedepankan egonya, koalisi ini akan rentan
Siapapun parpolnya, baik yang ada di parlemen atau bukan. “Tapi saya melihatnya ketika Airlangga mengatakan itu, artinya KIB dihitung secara politik menjadi partai yang pertama kali berkoalisi,” kata Ujang.
Hanya saja, ia menilai akan lebih baik lagi jika Airlangga segera membeberkan rahasia itu. Keuntungannya, KIB akan menjadi poros kekuatan politik yang layak diperhitungkan. Dengan begitu, KIB akan memenangkan pertarungan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar