Saat ini dunia tengah mengarungi era revolusi industry 4.0. Era yang ditandai dengan segala hal yang serba digital, mulai dari urusan domestik dapur, komunikasi, pendidikan, dan layanan dalam berbagai sektor
Transformasi di segala bidang yang sudah serba online, seperti menjadikan hal-hal yang dinamakan dan disebut susah serta sulit menjadi mudah dan sederhana.
Baca Juga: Kolaborasi Pos Indonesia Bersama Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang Luncurkan Pospay Gebu Minang
Pesatnya teknologi di segala bidang ini telah mengubah sistem, perilaku, dan budaya manusia. Dari pola komunikasi hingga yang paling terasa dirasakan yaitu sektor ekonomi.
Peralatan canggih dengan yang diintegrasikan dalam gawai (gadget) seperti handphone, laptop, dan peralatan lainnya yang serba canggih dan terhubung dengan jaringan internet sehinggga memungkinkan terakses secara global.
Ledakan penggunaan teknologi di era industri 4.0 ini terjadi ketika pandemi Covid-19, pada medio awal tahun 2020 hingga akhir tahun 2021. Ketika warga diharuskan berada di rumah, larangan untuk bepergian dan berkumpul atau berkerumun, hingga menjaga jarak dan menggunakan masker. Aplikasi online untuk melakukan transaksi keuangan seperti kebutuhan krusial ketika itu. Perusahaan besar hingga individu membuat aplikasi berbasis teknologi digital. Tak terkecuali PT Pos Indonesia (persero).
Perkembangan informasi, komunikasi, dan teknologi, mendorong Pos Indonesia untuk terus berinovasi. Salah satunya dalam layanan transaksi keuangan digital dengan mengembangkan aplikasi Pospay.
Dengan Pospay, pemilik rekening Giropos dapat mengakses layanan giropos dan transaksi keuangan maupun layanan PT Pos Indonesia (Persero) lainnya secara mobile. Hadirnya pospay membuat persaingan pada industri teknologi keuangan (financial technology / fintech) semakin ketat. Pospay dinilai memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pemain fintech lainnya.
Pospay dapat diakses kapan saja dan di mana saja. misalnya, pembayaran berbagai tagihan (listrik pascabayar, telepon rumah dan pulsa pascabayar), PDAM, cicilan motor, mobil, BPJS), pembelian pulsa telco, dan listrik prabayar/token.
Pospay juga bisa digunakan untuk pengiriman uang melalui layanan weselpos instan secara real time, pengelolaan keuangan melalui layanan giropos, fitur scan QR code indonesian standard (QRIS) untuk pembayaran/pembelian via merchant/micro payment dengan berbasis rekening giro pos, perencanaan keuangan, dan lain-lain.
Sepintas terkesan sama dengan aplikasi fintech lainnya. Namun, ada beberapa kelebihan aplikasi yang digadang-gadang Pos Indonesia menjadi superapps ini.
Direktur Bisnis Jaringan & Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Charles Sitorus, menjelaskan keunggulan yang dimiliki Pospay.
"Pospay bisa diakses melalui kantor pos terdekat. Artinya, pengguna tetap bisa mengakses aplikasi Pospay ini, sekalipun tidak mempunyai ponsel pintar. Pihak kantor pos maupun agen pos akan membantu masyarakat yang ingin menggunakan Pospay," ucapnya.
Hal ini bukan tanpa alasan. sebab Pos Indonesia memang ingin menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah yang selama ini belum memiliki akses layanan perbankan. Secara khusus, masyarakat di pedesaan.
Tidak cukup hanya itu, kelebihan Pospay bagi pengguna yang berprofesi sebagai pengusaha, atau pelaku UMKM misalnya, bisa melakukan transaksi lebih dari Rp 10 juta. Keunggulan ini yang membuat Pos Indonesia ingin menyasar kaum milenial.
"Semuanya dilihat dari situasi perkembangan. Jadi, kami berharap bisa mendisrupsi fintech. Jika selama ini fintech bisa terdisrupsi perbankan. sekarang kebalikannya. kami mendisrupsi fintech," kata Charles optimis.
Pada gilirannya, layanan jasa Pos tetap relevan di era digital dengan berinovasi pada produk layananan keuangan digital. Pergerakan mesin besar Pos Indoensia dengan 19 ribu karyawan dan 4850 kantor pos yang tersebar di berbagai daerah ini, pas kiranya aktivitas bisnis Pos Indonesia saat ini disematkan sebutan: transformasi digital Pos Indonesia.
Menurut Charles Sitorus, bila tidak terjun ke digital, maka layanan jasa keuangan Pos Indonesia akan ditinggal. Sederhana, karena anak muda melakukan transaksi digital di handphone.
“Pertumbuhan bisnis dan layanan keuangan, semua diarahkan ke gen Z. Mereka jarang punya akun bank, dan Pospay menjadi jawaban yang pas. Kebutuhan mereka berkembang cepat tentunya membuka peluang baru untuk dikembangkan. Ini tantangan bagi pospay,”kata Charles.
Sebagai tools layanan keuangan digital, aplikasi superapps yang menjadi flagship dari PT Pos Indonesia pospay dapat melakukan berbagai transaksi keuangan secara online. Tentu, terminologi online ini merujuk pada konteks kapanpun dan di manapun.
Sejak diluncurkan pada April 2021, aplikasi layanan keuangan digital Pospay telah menembus 2 juta pelanggan atau NoA (Number of Account) di Februari 2022. Perbaikan sistem dan kelengkapan fitur yang disematkan pada Pospay yang terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan. Hal ini menyesuaikan dengan tagline Pospay “emang paling ngerti kamu”.
Pandemi Covid-19 mengubah perilaku pengguna layanan keuangan digital. Aktivitas dan transaksi keuangan digital melesat di hampir semua aplikasi layanan keuangan digital. Tentu saja momentum ini dimaksimalkan para pemilik aplikasi fintech. Berbagai kemudahan dan fitur-fitur baru dibenamkan di aplikasi fintech masing-masing. Pospay pun melakukan hal yang sama.
Di sisi inilah kejelian Pos Indonesia melihat perilaku yang berakar dari tradisi dan tuntunan dari agama yang dianut masyarakat di Indonesia. Berbagi, sedekah, donasi.
Masyarakat di nusantara dengan balut budaya ‘timur’ yang kuat, menjadi pijakan kuat untuk pengembangan bisnis digital Pospay. Salah satu wujud yang telah diinisiasi Pos Indonesia adalah Pospay Gebu Minang.
Gerakan Ekonomi dan Budaya warga suku Minang (Gebu Minang) berangkat dari gagasan para perantau yang bahkan tinggal di negara lain. Mereka mengumpulkan dana sumbangan untuk pembangunan di Sumatera Barat, karena rasa cintanya kepada daerah atau kampung halaman yang besar.
PT Pos Indonesia (Persero) pun menjalin kerja sama dengan Gebu Minang. Pospay Gebu Minang merupakan platform digital transaksi keuangan berbasis rekening giropos milik PT Pos Indonesia (Persero) dengan tambahan logo Gebu Minang.
SVP Financial Service Sales and Marketing PT Pos Indonesia (Persero), Haris Husein, mengatakan bahwa saat ini Pospay sudah diunduh 2,5 juta pengguna.
“Masyarakat Minang di seluruh Indonesia ada 15 juta. Seandainya 15 juta masyarakat Minang itu semuanya mengunduh Pospay, maka akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa," kata Haris.
Pospay diharapkan menjadi pilihan pertama masyarakat Minang dalam melakukan transaksi keuangan.
Haris menambahkan, para perantau dari ranah Minang bisa berdonasi melalui Pospay Gebu Minang, sehingga menjadi kekuatan besar untuk membangun Sumatera Barat.
"Kerja sama Pos Indonesia dengan Gebu Minang pun diharapkan menjadi role mode bagi daerah lain untuk menyatukan kekuatan dan bersama-sama membangun daerahnya," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: