Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mulut Nicho Silalahi Sampai Berdarah Dipukul Polisi, Guntur Romli Tak Percaya: Pake Obat Merah Kah?

        Mulut Nicho Silalahi Sampai Berdarah Dipukul Polisi, Guntur Romli Tak Percaya: Pake Obat Merah Kah? Kredit Foto: Instagram/Nicho Silalahi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli, menaruh curiga atas pengakuan pegiat media sosial Nicho Silalahi yang mengaku menerima kekerasan dari kepolisian.

        Guntur bertanya, jika betul terkena pukul, kenapa tidak ada pembengkakan disekitar bibir dan mulut Nicho.

        Baca Juga: Gugatan Upah Buruh DKI Dikabulkan, Gubernur Anies Baswedan Ayo Banding!

        “Wajah horor pembenci Jokowi. Apa betul kena pukul, kok bibir dan sekitar mulut tidak ada tanda-tanda bengkak. Atau giginya udah keropos copot sendiri,” cuit Guntur sembari memposting foto Nicho Silalahi, Kamis (14/7/2022).

        Guntur pun mempertanyakan apakah Nicho benar-benar berdarah atau itu hanya rekayasa.

        “Yang dipegang juga kayak bukan giginya, pake obat merah kah buat kayak darah atau obat kumur-kumur betadine? Jadi ingat kasus Ratna Sarumpaet,” ungkapnya.

        "Tidak ada tanda-tanda kekerasan di bibir dan sekitar mulut dia kalau benar ngakunya dipukul. Kyak kasus Ratna Sarumpaet ini,” lanjutnya.

        Guntur pun meminta kepolisian melakukan pemeriksaan mendalam atas pengakuan Nicho. 

        “Coba aja polisi tangkap dia & periksa. Apalagi sudah dilaporkan penghinaan pada perempuan Kalimantan,” cetusnya.

        Sebelumnya Nicho Silalahi telah mengunggah video yang memperlihatkan mulutnya dipenuhi darah dan gigi yang tandas, di media sosial Twitter.

        Nicho pun mengaku telah menerima kekerasan dari aparat kepolisian.

        “Hari ini aparat kepolisian sudah memukuli rakyat. Aku Nicho Silalahi telah menjadi korban,” ucapnya.

        “Aku akan membawa, melaporkan inu ke Propam. Hari ini rakyat tidak lagi dilindungi oleh kepolisian. Tapi rakyat hanya menjadi korban penyiksaan dan pemukulan yang dilakukan oleh aparat kepolisian,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: