Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jaga Keamanan Anak, Edukasi Sedini Mungkin Soal Jejak Digital

        Jaga Keamanan Anak, Edukasi Sedini Mungkin Soal Jejak Digital Kredit Foto: Cakap
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemahamam terkait keamanan digital membuat setiap orang semakin nyaman berselancar di media sosial. Sebagai orangtua, selain harus meningkatkan literasi digital, mereka juga harus membantu anak-anak memahami keamanan digital.

        Orangtua perlu mengedukasi anak-anak mengenai rekam jejak digital. Unggahan foto, video, status, komentar di platform digital, dan masih banyak lainnya. Data-data ini merupakan jejak digital yang tanpa sadar ditingalkan pengguna media digital, khususnya anak-anak.

        Baca Juga: Etika Digital, Cerminan di Internet dan Media Sosial

        “Kita mendampingi anak sama seperti mendampingi teman. Jadi jangan memposisikan diri sebagai orangtua. Kita edukasi anak dengan memberikan contoh, apa saja yang sudah naik di dunia digital sulit dihapus. Misalnya, seperti kasus-kasus yang dialami artis atau pejabat bisa menjadi contoh,” kata Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (12/7).

        Orangtua, lanjut Eko, perlu mengedukasi mengenai pembuatan akun. Bagi anak-anak di bawah 10 tahun, mereka biasanya menonton YouTube, sehingga bisa diarahkan menggunakan YouTube Kids. Sementara anak-anak berusia 10 tahun ke atas umumnya sudah meminta akun sendiri, seperti alamat email.

        Pengawasan ekstra harus diberikan kepada anak berusia di atas 13 tahun. Mereka memasuki tahap remaja menuju dewasa. Sehingga makin sulit diarahkan. Mereka sudah bisa membuat akun media sosial, seperti Instagram dan lain sebagainya.

        “Di sini faktor pendampingan orangtua sebagai teman penting. Harus diwaspadai, karena hubungan relasi orangtua dan anak paling penting. Kalau hubungan jelek pasti anak tidak mau cerita, sharing, dan bertanya. Jadi mereka mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan mereka ke dunia luar. Ini yang berbahaya,” kata Eko.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Relawan RTIK Jawa Timur & Praktisi Komunikasi Digital, Reiza Praselanova,M.I.Kom, serta Dosen Universitas Ibrahimy Situbondo, Ketua RTIK Situbondo, Shokhibul Mighfar, M. Pd.I.

        Baca Juga: Lanjutkan Gagasan Soekarno, Jokowi Jadi Teringat Sesuatu Terkait Sarinah: Saya Ingat Betul...

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: