Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Pengolahan Limbah di Sungai Cisadane Banten Jadi Produk Ekraf

        Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Pengolahan Limbah di Sungai Cisadane Banten Jadi Produk Ekraf Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Limbah yang diolah menjadi produk ekraf oleh Yayasan Banksasuci bisa membangkitkan ekonomi dan buka lapangan kerja. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung kegiatan Yayasan Banksasuci (Bank Sampah Sungai Cisadane) untuk mengelola limbah-limbah yang berada di aliran Sungai Cisadane di Tangerang, Banten, untuk dijadikan produk ekonomi kreatif.

        Dalam peninjauan rencana lokasi Creative Corner Banten di Banksasuci, Kabupaten Tangerang, Minggu (17/7/2022), Sandiaga mengatakan Banksasuci jadi salah satu kandidat creative corner karena memanfaatkan limbah-limbah yang ada di aliran Sungai Cisadane menjadi produk-produk ekonomi kreatif yang punya nilai ekonomi tinggi.

        Baca Juga: Sandiaga Uno Gandeng Mitra Strategis untuk Desa Wisata Demi Kembangkan Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

        Nantinya, beberapa produk yang dihasilkan seperti baju batik, tas olahan sampah, hingga pajangan rumah.

        "Di Banksasuci ini ada produk ekonomi kreatif yang berbasis sampah yang hanyut yang diubah menjadi produk ekonomi kreatif," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/7/2022).

        Menparekraf Sandiaga berencana akan mengusulkan Banksasuci menjadi destinasi ecotourism. Di mana nanti saya akan menawarkan (wisatawan) yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta untuk menghitung carbon footprint-nya melalui platform Kemenparekraf dan mereka merealisasikan penanaman pohon salah satunya di Banksasuci ini.

        Baca Juga: Lima Tahun Menjabat dan Anggaran Triliunan, Anies Baswedan Masih Saja Gak Bisa Atasi Banjir Jakarta!

        Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga mengungkapkan apa yang dilakukan Banksasuci ini merupakan suatu bentuk pencegahan banjir yang diakibatkan oleh limbah-limbah yang menghambat aliran sungai. Selain upaya mitigasi lain seperti normalisasi dan naturalisasi aliran sungai.

        "Kegiatan yang harus dilakukan masyarakat tentunya adalah menjaga keberlanjutan lingkungan dengan pengelolaan sampah sebagai salah satu bentuk mitigasi untuk perubahan iklim dan juga bagaimana kita bisa memitigasi banjir," kata Sandiaga.

        Menparekraf Sandiaga turut mengajak masyarakat serta pihak-pihak terkait seperti Banksasuci dan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut serta mengelola limbah di aliran Sungai Cisadane bersama-sama.

        Baca Juga: Tangan Dingin Anies Munculkan Fenomena Remaja SCBD, Begini Respons Sandiaga Uno

        "Kita semua harus bergandengan tangan dengan beberapa intervensi mulai dari normalisasi dan naturalisasi, apapun itu untuk mengelola situasi perubahan iklim ini tidak berdampak terhadap gangguan bencana untuk masyarakat yang sekarang ini sedang ditimpa begitu banyak tantangan ekonomi," kata Sandiaga.

        Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengapresiasi kegiatan Yayasan Banksasuci dalam upaya membersihkan aliran Sungai Cisadane dari limbah. Menurutnya, masalah sampah di Sungai Cisadane tidak hanya dirasakan dampaknya oleh Kabupaten Tangerang, tapi juga dirasakan oleh Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

        Salah satu upaya yang ditempuh oleh Pemkab Tangerang untuk mengatasi persoalan ini adalah melalui industrialisasi dan modernisasi lokasi tempat pembuangan akhir.

        Baca Juga: Coba Anies Baswedan Lanjutkan Program Ahok, Eh Naturalisasi, "Hasilnya Banjir Dianggap Natural"

        "Jadi pengolahan sampah ini aksn berujung pada ditemukannya energi baru dan terbarukan untuk menggantikan batu bara di PLTU kita," kata Zaki

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: