Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Ekonomi Berbasis Klaster, LPDB-KUMKM Gandeng PUM Netherlands

        Perkuat Ekonomi Berbasis Klaster, LPDB-KUMKM Gandeng PUM Netherlands Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan MoU bersama Rogamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts untuk pengembangan ekonomi berbasis klaster di Indonesia.

        Dalam kunjungan ke Belanda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, kolaborasi ini dalam rangka peningkatan ekonomi berbasis klaster atau keunggulan dari masing-masing daerah atau wilayah di Indonesia melalui badan hukum koperasi. Sedangkan kunjungan ke Belanda saat ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam program kerja dari PUM Netherlands Senior Experts yang memiliki fokus pada pengembangan ekonomi dan bisnis dari negara berkembang untuk menciptakan dampak positif perekonomian, lingkungan, dan masyarakat.

        Baca Juga: Wagub Riza Patria Sebut Jakarta Fair Sebagai Katalisator Kebangkitan Ekonomi: 7,3 Triliun Transaksi!

        MoU ini merupakan bentuk komitmen bersama antara LPDB-KUMKM, PUM Netherlands Senior Experts oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Managing Director PUM Andy Wehkamp di Kantor Pusat PUM Netherlands Senior Experts, Bezuidenhoutseweg, Den Haag, Belanda.

        "Ke Belanda ini dalam rangka berkenalan dengan PUM, dan melakukan kerja sama yang lebih, dan mempunyai komitmen yang tinggi dengan PUM dalam rangka pengembangan UMKM yang ada di Indonesia," ujar Supomo dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/7/2022).

        Menurutnya, sebagai lembaga negara yang diberikan amanah berupa program pendampingan, kolaborasi dengan PUM ini menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM karena melibatkan mitra strategis dan sudah terbukti kinerjanya.

        Tercatat, selama ini PUM Netherlands Senior Experts telah melakukan pendampingan kepada mitra LPDB-KUMKM yakni Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq untuk pengembangan teknis budi daya, etika bisnis, dan juga pemasaran untuk sektor pertanian.

        Baca Juga: Dukung Pemerintah Berdayakan UMKM, Rest Area Kelolaan PTPP Jadi Role Model

        Pihaknya meyakini, ke depan program pendampingan LPDB-KUMKM akan semakin kuat dan berkualitas karena memiliki pendekatan ekonomi berbasis klaster yang disesuaikan dengan karakteristik iklim, sosial, dan budaya. "Harapan saya ke depan harus tumbuh berkembang bersama-sama," jelas Supomo.

        Perkuat Ekosistem Bisnis Kopontren

        LPDB-KUMKM juga menandatangani komitmen bersama perkuatan ekosistem bisnis daripada mitra LPDB-KUMKM yakni Kopontren Al-Ittifaq.

        Baca Juga: Lima Tahun Menjabat dan Anggaran Triliunan, Anies Baswedan Masih Saja Gak Bisa Atasi Banjir Jakarta!

        Dengan adanya komitmen bersama ini, LPDB-KUMKM akan terus melaksanakan pendampingan dari sisi kelembagaan koperasi dan juga dari sisi pembiayaan koperasi, sedangkan PUM akan melakukan pendampingan dari sisi transfer knowledge seperti budi daya, penanganan pasca panen, hingga alur distribusi ke modern market.

        Diharapkan ekosistem bisnis Kopontren Al-Ittifaq akan semakin berkembang dan memiliki pondasi yang kuat dari hulu hingga hilir yang dikolaborasikan dengan mitra-mitra strategis, dan dampaknya Kopontren Al-Ittifaq mampu meningkatkan supply atau permintaan produk sayur dan pertanian dari modern market.

        Supomo menambahkan, dalam kunjungan ke Belanda, LPDB-KUMKM juga bertemu dengan pemegang saham terbesar Superindo yang merupakan salah satu offtaker terbesar dari produk pertanian Kopontren Al-Ittifaq.

        "Kami juga melakukan pertemuan dengan pemegang saham terbesar  Superindo yakni Albert Heijn , dimana Superindo merupakan buyer terbesar yang membeli produk sayur dan buah dari Ittifaq," ungkap Supomo.

        Diharapkan ke depan Superindo bisa meningkatkan permintaan produk hortikultura dari Kopontren Al-Ittifaq dan berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan anggota koperasi yang terlibat di dalam ekosistem tersebut.

        Baca Juga: 3 Tahun Tidak Impor, Presiden Jokowi Optimis Indonesia Akan Swasembada Beras

        "Harapan kami kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik, bisa tumbuh dan berkembang bersama-sama meningkatkan potensi dan daya saing koperasi maupun UMKM di Indonesia," pungkas Supomo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: