Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DKI Jakarta Sumbang 17,19 Persen Ekonomi Nasional, Bagaimana dengan Inflasinya?

        DKI Jakarta Sumbang 17,19 Persen Ekonomi Nasional, Bagaimana dengan Inflasinya? Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa Ibu Kota menyumbang kontribusi pada pengendalian inflasi nasional. Dia menilai bahwa Jakarta menjadi barometer kegiatan perekonomian daerah lainnya.

        Pria yang biasa disebut Ariza ini mengungkapkan Jakarta menjadi kota yang kontribusinya paling besar bagi ekonomi nasional, yakni 17,19 persen. Berdasarkan hal tersebut peran, Jakarta dalam menjaga inflasi nasional pun sama besarnya.

        "Hal ini terlihat dalam perhitungan Bank Indonesia (2020) yang menyatakan bahwa bobot inflasi Jakarta terhadap nasional sebesar 27,33%. Maka, jika inflasi di Jakarta tinggi, maka tinggi pula inflasi secara nasional," papar Riza dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/7/2022).

        Baca Juga: Jaga Kestabilan Harga Pangan, Pemprov DKI Jakarta Perkuat Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

        Riza memaparkan, inflasi di Jakarta tahun ini diprediksi akan lebih tinggi dari tahun 2021. Dia menilai, hal tersebut terjadi karena kondisi permintaan dan aktivitas ekonomi lebih tinggi kian membaik.

        Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di daerah-daerah Pulau Jawa per Mei 2022 berada pada sasaran inflasi nasional dan serempak berada pada tren yang terus meningkat.

        Kendati demikian, Riza mengatakan bahwa inflasi Jakarta relatif bisa dikendalikan. Dari enam provinsi di Pulau Jawa, katanya, hingga Mei 2022, DKI menjadi salah satu wilayah yang berhasil menjaga inflasi.

        "Bahwa dari 6 provinsi di Pulau Jawa, hingga Mei 2022, DKI Jakarta berhasil menjaga inflasi dalam sasaran target yaitu 2,27% (year on year/yoy) dan merupakan provinsi dengan inflasi terendah dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa," ungkap Riza.

        Baca Juga: Untuk Atasi Kemacetan, Wagub DKI Ungkap Kemungkinan Pihaknya Akan Lakukan Ini

        Lebih lanjut, dia juga memaparkan bahwa inflasi spasial per Mei 2022, Jakarta bertengger di posisi terendah kedua dari 34 provinsi di Indonesia. Dengan hasil tersebut, inflasi Jakarta berada dalam rentang target nasional.

        Dengan demikian, upaya menjaga daya beli masyarakat bisa dipertahankan. Lebih lanjut, Riza berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dimiliki Pemprov DKI bisa terus menjaga kestabilan inflasi di Jakarta.

        "Capaian nilai inflasi Provinsi DKI Jakarta yang tercatat sebagai inflasi terendah di Pulau Jawa ini adalah prestasi yang harus terus dipertahankan. Untuk itulah semoga forum ini akan makin meningkatkan kemampuan TPID dalam menjaga stabiltias inflasi di DKI Jakarta," kata Riza.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: