Sebagai platform digital yang mempertemukan antara penjual dan pembeli, marketplace di era digital ini diibaratkan sebagai sebuah pasar besar. Bahkan, sangat potensial dan memiliki nilai untuk menaikkan pendapatan sektor ekonomi digital Indonesia.
Digital Marketer Enthusiast, Victor Wahanggara mengatakan, sumber dari katadata.id, Tokopedia menjadi marketplace dengan jumlah pengunjung terbanyak di tahun 2021. Data menyebutkan bahwa pengunjung Tokopedia per bulan mencapai 149,6 juta orang.
Baca Juga: Derasnya Arus Informasi Butuh Landasan Budaya Digital
"Bisa dibayangkan betapa besarnya potensi pasar dari marketplace," kata Victor saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (19/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Lebih lanjut dia mengatakan, marketplace berbeda dengan toko online; marketplace hanya menjadi sarana orang berjualan sementara untuk jenis dan stok barang dikelola oleh penjual. Adapun marketplace hanya memfasilitasi saja menggunakan sistem yang ada, mulai dari promosi produk di halaman marketplace hingga transaksi antara penjual dan pembeli agar aman.
Setiap orang yang ingin terjuan ke marketplace harus punya kecakapan digital sebagai fondasi interaksinya. Beberapa digital skills yang perlu dikuasai seperti mengetahui cara mengakses marketplace dan tentunya harus memiliki perangkat yang memadai. Kemudian penggunaan aplikasinya dan sistem operasi untuk berkomunikasi dengan calon pembeli.
Agar layanan marketplace maksimal, kuasai juga aplikasi percakapan dan media sosial sebagai tempat mempromosikan barang. Di mana menjadi cara agar produk lebih dikenal dan diingat calon pembeli. Di samping itu ada komponen lainnya yang menunjang orang berjualan di marketplace, misalnya mengenal aplikasi dompet digital, mengetahui cara transaksi di marketplace dan perlindungan agar segala transaksi digital aman.
Victor juga memberikan kiat supaya berjualan di marketplace lebih maksimal, yakni memanfaatkan iklan yang disediakan secara gratis maupun berbayar oleh pihak matketplace. Penjual juga disarankan untuk sering mengikuti kampanye dan menerapkan harga diskon yang diselenggarakan marketplace untuk menarik pengunjung.
Penggunaan kata kunci penamaan barang juga akan memudahkan pengunjung menemukan produk. Jangan lupa agar foto produk dengan resolusi gambar baik supaya calon pembeli yakin saat bertransaksi.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Menjadi Warga Digital Pancasilais, Landasan Berbudaya di Internet
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Relawan Mafindo, Puji F Susanti; Digital Marketer Enthusiast, Victor Wahanggara; praktisi Digital Marketing, Yuda Adhadiyan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum