Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Interaksi di Dunia Maya Berpengaruh di Masa Depan karena Adanya Jejak Digital

        Interaksi di Dunia Maya Berpengaruh di Masa Depan karena Adanya Jejak Digital Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seperti halnya etika di kehidupan nyata, setiap orang juga harus memiliki etika saat berinteraksi di ruang maya. Etika merupakan nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang untuk melakukan tindakan. Etika melekat pada diri seseorang, bersifat intrapersonal.

        "Etika direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak ada pengawasan," ujar Managing Director D&D Consulting, Ni Made Suryandari, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Sabtu (23/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Kominfo: Keseimbangan Aliran Data Lintas Batas Negara Jadi Kunci Ekonomi Digital

        Namun, di era yang serba digital sekarang komunikasi tak lagi terbatas dilakukan secara bertatap langsung. Ada komunikasi online melalui internet yang terjadi sejak digitalisasi menjadi bagian hidup masyarakat sehingga kini ada etiket atau etika berinternet.

        "Ada perbedaan antara etika dan etiket. Jika etika merupakan nilai dan norma bersifat ke dalam pribadi seseorang, etiket merupakan tata cara yang mengatur interaksi antar-individu dalam masyarakat," kata Ni Made lagi.

        Secara mudahnya, bentuk konkretnya dari etika berupa tindakan bijak dalam mengutip konten di internet, yakni dengan memastikan kebenaran informasi sebelum mengutipnya sebab bisa berhubungan dengan pengguna lainnya. Adapun etiket merupakan tata krama dalam menggunakan internet.

        Setiap orang harus mempertimbangkan etiket dalam berinteraksi di dunia maya sama pentingnya dengan berinteraksi di dunia nyata. Bahkan, interaksi di dunia maya akan memberikan dampak yang jauh lebih besar bagi perjalanan hidup ke depan karena adanya jejak digital yang ditinggalkan saat aktif di dunia maya.

        Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu Konsekuensi Mengunggah Aktivitas Anak di Internet

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Managing Director D&D Consulting, Ni Made Suryandari; Wakil Ketua Litbang Mafinfo, Cahya Suryani; serta Praktisi Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Lilik Yulianah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: