Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hari Mangrove Sedunia, Wali Kota Balikpapan Resmikan Lokasi Perawatan Mangrove

        Hari Mangrove Sedunia, Wali Kota Balikpapan Resmikan Lokasi Perawatan Mangrove Kredit Foto: Andi Aliev
        Warta Ekonomi, Balikpapan -

        Memperingati Hari Mangrove Sedunia, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud meresmikan Lokasi Perawatan Mangrove Kariangau yang berada di sekitar perusahaan PT Sanggar Sarana Baja, Selasa (26/7/2022).

        Lokasi berada di kawasan teluk Balikpapan Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat. Di lokasi ini banyak berdiri industri manufaktur dan support migas.

        Baca Juga: Partai Gerindra Serukan Rapat, Prabowo Subianto Akan Tentukan Sikap!

        Di PT SSB ini, perusahaan menanam 1500 bibit mangrove di areal seluasa 1,5 hektar. Selain itu dibangun baru jembatan pantau sepanjang 40 meter dari kayu ulin yang sebelumnya rusak parah.

        Program “Saya Sayang Bumi” yang lakukan perusahaan baja ini sudah berjalan 6 bulan lalu. Hal ini sebagai upaya perbaikan dan pelestarian mangrove yang dilakukan perusahaan merespons isu perubahan iklim dan pengurangan gas rumah kaca sekali ikut mendukung pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

        Wali Kota Rahmad Mas’ud mendukung penuh  perusahaan yang bersahabat dan ikut melestarikan lingkungan mangrove. Bahkan investor yang membuka usaha di Kota Balikpapan akan dipermudah izin sepanjang persyaratan terpenuhi termasuk ikut menjaga lingkungan sekitar.

        Menurutnya apa yang dilakukan PT SSB  patut di apresiasi dan bisa jadi contoh bagi perusahaan lainya yang ada di pesisir teluk Balikpapan.

        Baca Juga: Berkat Bantuan Sandiaga Uno, Seorang Kepsek di Balikpapan Bisa Patenkan Produk Pelajarnya

        "Karena Pemkot Balikpapan berkomitmen dan mendukung kawasan pesisir kita, tetap terjaga, jika ada perusahaan yang melanggar saya pastikan izinnya akan saya cabut," tandasnya.

        Rahmad mencontohkan saat ada kasus perusakan mangrove yang pernah dilakukan perusahaan saat awal membuka pabrik nikel. Mereka sudah dikenakan sanksi administrasi berupa pergantian dan penanaman mangrove.

        "Artinya kami peduli bahwa pemerintah daerah dan pusat mendukung para investor,  tapi jangan sampai merusak lingkungannya. Paling tidak ada solusinya seperti yang dilakukan PT Smelter diminta menanam kembali. Saya pikir ini adil tidak mematikan investor juga tidak merusak lingkungan," katanya.

        Baca Juga: Jakmania Disebut Penyebab Robohnya Pagar Pembatas Tribun JIS, Anies Baswedan Titip Pesan, Simak!

        Wali kota yang memiliki background pengusaha ini, mengajak kepada perusahaan yang di Balikpapan khususnya yang berdampingan dengan Mangrove agar lebih peduli menjaga lingkungan. Perusahaan diminta betul-betul merawat mangrove yang ada di sekitar perusahaan.

        "Saya tahu sekali ini daerah main saya. Setahu saya dulu semua mangrove. Ini dulu bekas saumil tapi saya masuk dan saya juga sering memutari alur muara ini sampai IKN sampai Semoi itu saya lihat termasuk kawasan Industri Kariangau. saya betul-betul minta komitmen perusahaan menjaga mangrove kita. kita perlu investor kita perlu industri untuk tumbuh ekonomi Balikpapan tapi jangan mengalahkan lingkungan, taat lingkungan khusus daerah pesisir teluk Balikpapan ini," tutur Rahmad sambil menyebutkan Balikpapan belum lama ini meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup Nirwasita Tantra dari Kementerian LHK.

        Rahmad Mas’ud mengatakan, bahwa upaya yang telah dilakukan bersama antara seluruh pemangku kepentingan, serta koordinasi dan masukan dari berbagai pihak, akan menjaga bahkan menambah vegetasi mangrove yang ada di teluk Balikpapan.

        “Kegiatan ini sangat positif dan bisa memberikan manfaat nyata untuk habitat dan ekosistem yang ada di aliran Sungai Wain, khususnya di Kariangau, dan secara tidak langsung pada perbaikan lingkungan perairan di wilayah kota Balikpapan. Semoga kedepannya kerjasama ini terus dapat ditingkatkan dan tercipta program-program serupa sehingga memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” harapnya.

        Pada kesempatan sama, Direktur PT Sanggar Sarana Baja Johan Budisusetija  menambahkan bahwa program CSR Saya Sayang Bumi merupakan sebuah inisiasi program SSB untuk merespon risiko lingkungan seperti potensi terjadinya erosi dan abrasi.

        Baca Juga: Menparekraf: Pelaku Parekraf Balikpapan Harus Maksimalkan Peluang dari Pengembangan IKN

        “Program CSR ini merupakan langkah nyata kolaborasi antara SSB dan entitas bisnis ABM Group lainnya, bersama komunitas lokal (Kelompok Usaha Bersama) milik nelayan  dalam melestarikan lingkungan demi suksesnya Program Kampung Iklim (Proklim) di area Balikpapan khususnya Kelurahan Kariangau,” kata Johan saat peresmian perawatan Mangrove.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Aliev
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: