- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Dunia Tengah Krisis Energi, Kebijakan EBT Dimaklumi untuk Ditiadakan pada 2022
Rencana pemerintah untuk mencapai Net Zero Carbon (NZE) pada 2060 nampaknya akan sedikit terhambat akibat krisis energi di dunia setelah adanya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad melihat dengan kondisi negara di dunia sedang menghadapi krisis energi, kebijakan untuk energi baru terbarukan sebaiknya ditiadakan.
"Kebijakan untuk energi baru terbarukan tampaknya tahun ini dimaklumi untuk ditiadakan dahulu," ujar Tauhid dalam webinar, Kamis (28/7/2022).
Baca Juga: PLN Siap Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 597 MW hingga 2030
Tauhid menyebut, hal tersebut terjadi lantaran saat ini negara di dunia masih sangat membutuhkan energi yang berasal dari batu bara.
"Batu bara sekarang sangat dibutuhkan oleh dunia bukan hanya Indonesia sebagai sumber komoditas menambal APBN, tetapi juga dunia memerlukan dan akhirnya EBT (Energi Baru dan Terbarukan) sedikit terhambat atau mungkin ditiadakan dulu untuk tahun 2022," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, krisis energi di dunia terutama di negara-negara Eropa saat ini tengah terjadi akibat Rusia berencana mengurangi pasokan gas untuk negara yang tergabung dalam Uni Eropa.
Hal tersebut terlihat dari perusahaan energi Rusia Gazprom yang dikabarkan akan menghentikan pengoperasian siemens lainnya membuat pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 tidak akan melebihi 33 juta meter kubik per hari mulai 27 Juli, atau hanya sekitar 20 persen dari kapasitas pipa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: