Sejumlah Fakta Terkuak dari Ajudan Ferdy Sambo Terkait Kematian Brigadir J, Simak!
Pemeriksaan kepada lima anak buah dari Irjen Ferdy Sambo oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membuka sejumlah fakta terkait dengan kematrian Brigadir Joshua alias Brigadir J.
Salah satu dari mereka adalah Bharada Richard Eliezer alias Bharada E yang terlibat baku tembak dan menewaskan perwira polisi tersebut. Dari keterangan merekalah sejumlah fakta terkuak, yakni:
Baca Juga: Ungkit Pelaku Pembunuhannya, Ini Pesan Brigadir J Buat Pacarnya Sebelum Tewas di Rumah Ferdy Sambo!
1. Lima ajudan kompak
Kelima ajudan Irjen Ferdy Sambo datang secara bersamaan ke kantor Komnas HAM sekitar pukul 10.00 WIB seperti dilansir dari JPNN.com, Rabu (27/7).
Para ajudan kompak mengenakan baju putih dengan masker hitam.
Mereka langsung masuk ke kantor lembaga yang dipimpin Ahmad Taufan Damanik tanpa memberi keterangan kepada awak media.
2. Kedatangan Bharada E
Terpisah dari lima temannya, Bharada E datang paling akhir. Dia datang sekitar pukul 13.25 WIB.
Bharada E mengenakan kemeja dan masker berwarna hitam.
Kedatangannya yang terlambat membuat Bharada E selesai diperiksa paling lama. Dia baru keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 18.20 WIB.
Baca Juga: Gak Heran Soal Robohnya Pagar Pembatas JIS, "Semua Kerjaan Anies Baswedan Berantakan, Ancur-ancuran"
Namun, dia beberapa kali tertangkap kamera mengatupkan dua telapak tangan di depan dadanya, lazimnya gerak atau isyarat tubuh memohon maaf.
3. Penembak Brigadir J
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan Bharada E telah menjelaskan soal penembak Brigadir J.
Baca Juga: Jadi Buronan KPK, Mardani Maming Muncul di Tempat Tak Terduga!
Namun, Anam tak memberikan jawaban tegas apakah benar Bharada E mengaku sebagai pelaku penembakan Brigadir J.
4. Posisi Para Ajudan Ferdy Sambo saat Baku Tembak
Choirul Anam menuturkan saat pemeriksaan itu tidak semua ajudan mengaku berada di tempat kejadian perkara (TKP), yaitu rumah Ferdy Sambo.
"Ada yang ada (di rumah Sambo, red), ada yang tidak," jawab Anam.
Namun, dia tak mau memerinci berapa orang ajudan yang berada di TKP.
5. Suasana Sebelum Baku Tembak
Dari keterangan para ajudan kepada tim Komnas HAM, mereka mengaku masih kumpul-kumpul dan tertawa-tawa sehari sebelum baku tembak.
"Kondisinya bercanda-canda, tertawa atau tegang, itu kami tanya. Beberapa orang yang ikut dalam forum (pemeriksaan) bilang tertawa," katanya.
Para ajudan juga mengaku saat kumpul-kumpul itu mereka masih tertawa lepas tanpa tekanan.
Baca Juga: Citayam Fashion Week Geser Jadi Ajang Aksi LGBT, Novel Bamukmin Salahkan Anies Baswedan
"Soal tertawa kami tanya, ini kondisinya tekanan enggak, dan sebagainya? (mereka jawab) bagaimana ada tekanan, tertawa-tawa, kok," ungkap Anam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar