Pertemuan Ketiga EdWG G20, Kemendikbudristek Yakin Sektor Pendidikan Bisa Pulih Sepenuhnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan pertemuan ketiga Education Working Group of 20 (EdWG G20) yang berlangsung sejak 27-28 Juli 2022 lalu. Pada pertemuan tersebut, membahas agenda prioritas kita dan keempat dalam Presidensi G20 di bidang pendidikan.
Lebih spesifik, agenda tersebut membahas mengenai Solidaritas dan Kemitraan serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19 yang dilakukan guna mewujudkan gotong royong global dalam membekali para pelajar dengan beragam keterampilan yang relevan dengan tantangan masa depan.
Baca Juga: Gandeng Pemerintah Daerah, Kemendikbudristek Ingin Implementasi Kurikulum Merdeka Dipahami
Chair of G20 EdWG Iwan Syahril memaparkan bahwa sejauh pandemi melanda, pihaknya disadarkan bahwa adanya kebutuhan mendesak untuk segera melakukan transformasi sistem pendidikan yang tidak hanya di skala nasional, tetapi juga global.
"Di masa pandemi, pelajar di seluruh dunia, terlepas jenjang dan usia, mengalami learning loss. Ditambah lagi, ada juga pelajar yang sama sekali tidak mendapatkan akses terhadap pendidikan selama pandemi. Hal ini secara substansial memengaruhi proses belajar dan dapat menghambat para pelajar untuk meraih mimpi.” kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/7/22).
Dia memaparkan, terdapat berbagai sudut pandang yang memiliki manfaat pada pemulihan di sektor pendidikan melalui kesempatan berdiskusi bersama kelompok kerja dan organisasi internasional di luar EdWG G20.
Baca Juga: Ya Allah, Sumpah Ahok Kembali Terbukti, "Satu Persatu Dipermalukan"
"Pengalaman dan informasi yang dibagikan, serta menjadikannya sebuah inspirasi untuk mengembangkan pendekatan terbaik untuk mentransformasi sistem pendidikan,” tutup Iwan.
Pada pertemuan ketiga EdWG G20 ini, Kemendikbudristek turut mengundang kelompok pelibatan (engagement group) seperti Civil20 dan Think20; organisasi internasional seperti UNICEF, UNESCO, dan OECD; serta Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (G20 Employment Working Group/EWG).
Kehadiran para perwakilan ini bertujuan untuk menyampaikan informasi terbaru kepada EdWG G20 agar pembahasan agenda prioritas G20 bidang pendidikan semakin relevan dengan aspirasi pemangku kepentingan bidang pendidikan dan ketenagakerjaan yang lebih luas
Baca Juga: Setelah Sunny, Kini Surya Tjandra Juga Mendukung Anies Baswedan, Begini Respons PSI, Simak!
Dalam pertemuan ini, UNESCO memaparkan G20 Skills Strategy yang dikembangkan bersama EWG G20 untuk mendukung pendekatan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning approach).
The Director of the Division for Policies and Lifelong Learning Systems, UNESCO, Borhene Chakroun menjelaskan bahwa sistem pendidikan tidak hanya menjawab transisi lapangan pekerjaan, tetapi dapat membentuk kebutuhan lapangan pekerjaan.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan cara mengubah pedagogi, mengadaptasi kurikulum, meningkatkan peran guru, melindungi dan reimajinasi sekolah, serta mempromosikan ruang belajar baru.
Baca Juga: Sekali Muncul Langsung Nyatakan Dukungan, PSI Emang Tim Suksesnya Anies Baswedan!
Masukan dari UNESCO tersebut tengah bergulir di Indonesia melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar. Antara lain melalui Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional. berbagai kebijakan yang berpusat pada guru seperti Guru Penggerak dan Platform Merdeka Mengajar, serta Sekolah Penggerak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar