Minyak sawit merupakan sumber pangan berbasis minyak nabati yang terbesar dalam produksinya, diperdagangkan, dan dikonsumsi secara internasional. Hal ini menunjukkan bahwa industri sawit global telah menjadi bagian penting dari ketahanan pangan global.
Melansir laporan PASPI pada Selasa (2/8/2022), berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki industri sawit, dapat berkontribusi sebagai solusi atas krisis pangan maupun ketahanan pangan global.
Baca Juga: Segini Perkiraan Harga Minyak Sawit di Akhir Kuartal III 2022
Pertama, minyak sawit memiliki volume relatif besar bahkan yang terbesar dalam pasar minyak nabati dunia. Pangsa produksi minyak sawit dalam total produksi empat minyak nabati utama dunia tahun 2021 mencapai 43 persen.
Kedua, pasokan minyak sawit relatif stabil dari bulan ke bulan sepanjang tahun. Minyak sawit (CPO dan PKO) diproduksi dari pohon kelapa sawit yang mampu menghasilkan minyak dengan volume yang stabil setiap bulan sepanjang tahun hingga pohon tersebut berumur 25 tahun.
"Stabilitas pasokan minyak sawit tersebut memberi kepastian penyediaan minyak nabati dunia," catat laporan PASPI.
Ketiga, minyak sawit merupakan bahan baku yang penggunaannya sangat luas untuk produk pangan seperti minyak goreng, margarin, shortening, specialty fat, coklat, snacks, mie, biskuit, roti maupun produk pangan lainnya.
Baca Juga: Minyak Sawit Indonesia Lebih Ekonomis Dibandingkan Malaysia
Keempat, minyak sawit merupakan minyak nabati yang lebih murah dan lebih affordable dibandingkan dengan harga minyak nabati lainnya yang relatif lebih mahal.
"Hal ini menunjukkan minyak sawit berperan penting dalam menyediakan pangan bagi dunia atau berperan sebagai feeding the world," catat laporan PASPI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: