Soroti Kematian Brigadir J, Rocky Gerung Blak-blakan Ungkit Soal Istri Ferdy Sambo!
Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J terus menjadi sorotan publik dan sejumlah pihak karena kasusnya yang dibalut dengan sejumlah misteri.
Bahkan tak hanya satu laporan yang terkait dengan kematiannya telah dilampirkan kepada pihak kepolisian.
Baca Juga: Kunci Insiden Rumah Ferdy Sambo, Siapa Sangka Ternyata Ada di Jenazah Brigadir J, Simak!
Di sisi lain, Pengamat politik Rocky Gerung mengingatkan sejumlah pihak terkait dengan hak privasi istri Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Jadi ini yang kita harus hormati, bahwa hak korban meski telah menjadi jenazah, dia bisa tetap mengucapkan pengetahuan dia tentang apa yang terjadi pada tubuhnya melalui ilmu forensik," kata Rocky Gerung kepada awak media seperti dikutip dari Suara.com
Ditegaskan oleh Rocky, bahwa hal tersebut sangat penting karena menurutnya perempuan sangat rentan di bully.
Baca Juga: Terseret Kasus Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo Kena Lagi Langkah Tegas Jenderal Listyo
Kata Rocky Gerung, perempuan bahkan dimanfaatkan tubuhnya melalui prinsip yang disebut femme fatale, yakni doktrin yang menganggap tiap kejahatan di belakangnya selalu ada sosok perempuan.
"Jadi sensasi terhadap femme fatale, yaitu keterlibatan perempuan dan biasanya berkaitan dengan isu sensasi seksual itu mesti kita hilangkan dulu,"
Rokcy Gerung pun meminta semua pihak dapat masuk ke dalam fokus perkara dan melalui penelitian yang betul-betul saintifik.
Baca Juga: Wah, China Dibikin Ketar-ketir Sama Anies Baswedan?! Professor Ini Langsung Blak-blakan, Simak!
"Jadi hilangkan segala macam phantasmagoria, semacam keinginan untuk menimbulkan sensasi dangkal terhadap satu peristiwa kriminal, terutama yang di dalamnya ada aspek keperempuanan," ucap Rocky Gerung.
Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengatakan hingga saat ini lembaga tersebut masih menunggu hasil autopsi ulang Brigadir J usai dilakukan ekshumasi pada Rabu (27/7).
"Kami percaya penjelasan ketua tim yang melakukan autopsi di Jambi dan melibatkan berbagai profesor dari berbagai universitas. Kami tunggu itu saja," kata Komisioner Komnas HAM RI Mohammad Choirul Anam.
Akan tetapi, Anam menyarankan hal-hal yang menyangkut kedokteran forensik sebaiknya ditanyakan langsung ke pihak yang berwenang atau ahli di bidang tersebut.
Baca Juga: Jokowi Pegang Kendali Soal Pengisi Kursi Jabatan Anies Baswedan
Apalagi, kata dia, terdapat beberapa dokter dari berbagai universitas yang terlibat langsung dari proses autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar