Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mas AHY Blak-blakan Soal Harapan untuk Pemilu 2024, Singgung Politik Identitas, Simak!

        Mas AHY Blak-blakan Soal Harapan untuk Pemilu 2024, Singgung Politik Identitas, Simak! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver para aktor politik khususnya nama-nama yang dikabarkan kuat akan maju di Pilpres 2024 terus bisa dirasakan. Kini Komisi Pemilihan Umum telah membuka pendaftaran bagi partai politik yang siap berkontestasi di 2024.

        Mengenai pemilu 2024 Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan harapannya.

        AHY berharap agar Pemilu 2024 tak menimbulkan polarisasi dan mampu menghadirkan kepemimpinan yang membawa perubahan ke arah terbaik.

        “Hal ini bukan merupakan sebuah keniscayaan, tetapi juga amanah sejarah, lintas generasi, lintas kepemimpinan. Jadi, memang sudah sewajarnya seperti itu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/8).

        Baca Juga: Pengakuannya ke Komnas HAM Jadi Sorotan Tajam, Refly Harun dan Ahli Pidana Sebut Bharada E dalam Situasi "Maju Kena Mundur Kena", Ada Apa?

        Menurut AHY, berapa pun jumlah poros yang ada pada Pemilu 2024 bukan masalah utama.

        “Kalau kita tidak melihat sumber masalah, berapa pun jumlah poros, siapapun yang mengikuti pemilu, maka bisa menimbulkan prahara sekaligus polarisasi,” ungkapnya.

        AHY menilai setidaknya ada tiga permasalahan demokrasi di Indonesia.

        Pertama ialah money politics.

        “Mari kawal pemilu agar tak terjadi vote buying. Ini bahaya, karena hanya mereka yang memiliki uang akhirnya yang bisa menguasai politik dan mengawaki negara kita,” katanya.

        Kedua, politik identitas.

        AHY mengatakan politik identitas bukan hal baru. Namun, jika dieskploitasi berlebihan, politik identitas akan sangat berbahaya.

        “Ini hanya menimbulkan perpecahan di antara kita dan sentimen itu akan diteruskan ke generasi selanjutnya, anak cucu kita, costnya terlalu tinggi,” katanya.

        Baca Juga: Analisis Rocky Gerung Bisa Bikin Panas Pendukung Anies Baswedan! Sebut Kemungkinan Anies Masuk Cengkraman Oligarki, Simak!

        Ketiga ialah politik fitnah, hoaks, dan kampanye hitam (black campaign).

        Menurutnya, tsunami informasi kerap membuat masyarakat tenggelam dalam disinformasi. AHY pun mengajak publik untuk tak tersulut emosi dengan perilaku buzzer.

        “Kalau kita berkomitmen semua itu, dua pasang, tiga pasang, empat pasang, atau berapa pun, Indonesia tidak akan pecah, dan pemilu kita berkualitas dan Indonesia akan semakin maju ke depan,” tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: