Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Penyebab Seseorang Melakukan Cyberbullying

        Ini Penyebab Seseorang Melakukan Cyberbullying Kredit Foto: F5 Labs
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Internet seperti dua mata pisau. Di satu sisi memiliki manfaat besar, tetapi di sisi lainnya juga bisa menimbulkan hal negatif jika tidak dapat memfilter dengan baik. Salah satunya saat terjadi perilaku cyberbullying di media sosial.

        Direktur Signa Computer & Celullar, M. Ismanu Roziqi, mengatakan bahwa tindakan cyberbullying atau perundungan di dunia maya merupakan tindakan agresif terhadap orang lain yang lebih lemah dengan menggunakan media digital yang dapat memunculkan ketakutan pada korban.

        Baca Juga: Tak Ingat Etika, Maraknya Cyberbullying di Internet Bikin Miris!

        "Perilaku cyberbullying sangat memengaruhi psikologis korban. Bahkan, tak sedikit perundungan berlanjut pada kekerasan fisik di dunia nyata," kata M. Ismanu saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Senin (1/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Adapun cyberbullying bisa disebabkan berbagai faktor, misalnya hanya iseng semata, marah dan ingin balas dendam, frustasi, mencari perhatian, sekadar hiburan atau ingin menunjukkan kekuatan. Cyberbullying pun beragam bentuknya, antara lain flaming, sebagai tindakan seseorang mengirimkan pesan teks berisi kata-kata frontal dan penuh amarah. Secara umum tindakan flaming berupa provokasi, penghinaan, pengejekan, hingga menyinggung orang lain.

        Tak kalah mengkhawatirkan, jenis cyberbullying lainnya adalah cyberstalking yang berupa tindakan memata-matai, menggangu, dan pencemaran nama baik terhadap seseorang yang dilakukan secara intens. Dampaknya pada orang yang menjadi korban merasakan ketakutan besar dan depresi.

        Masih banyak pengguna media digital yang melupakan etika di dunia maya dengan melakukan cyberbullying. Kesadaran dan tanggung jawab pengguna untuk berperilaku positif di ruang digital, serta edukasi di tataran masyarakat luas agar beretika saat berkomunikasi di ruang cyber menjadi salah satu solusinya.

        Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Jangan Mau Kalah dengan Generasi Alpha! Gen Z Harus Kuasai Digital Skills

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Dosen Praktisi Program Magister UNAIR dan HR Profesional, Rovien Aryunia; Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji; dan Direktur Signa Computer & Celullar, M. Ismanu Roziqi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: