Aman dan Nyaman, Tips Jaga Data Privasi di Dunia Digital, Simak!
Identitas di dunia maya harus dijaga, yang terlihat seperti nama akun, foto profil, deskripsi pengguna, dan identitas yang tercantum di akun. Sementara ada pula identitas tidak terlihat yaitu PIN, password, 2 faktor autentifikasi, kode OTP dan lainnya.
"Yang tidak terlihat ini harus terjaga agar tetep tidak terlihat, jangan sampai disebarluaskan ke orang lain," kata Praktisi Pendidikan dan Dosen, Herry Darmawan saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Kamis (4/8/2022).
Baca Juga: Bisa Saring Hoaks Gak Cukup, Netizen Perlu Skill Ini Biar Aman di Dunia Digital!
Herry mengatakan, untuk mengamankan data pribadi seseorang harus tahu yang mana ranah umum dan khusus, agar tidak asal membagikannya. Selain identitas, setiap orang juga mempunyai data pribadi yang bersifat umum seperti nama, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama, tanggal lahir, alamat rumah, nomor telepon. Kemudian ada data pribadi khusus yaitu data kesehatan, biometrik, genetika, keuangan, ras/etnis, preferensi seksual, pandangan politik, data keluarga, dan lainnya.
Kemudian mengenai jejak digital ada berbagai jenis seperti unggahan di media sosial, pencarian di Google, tontonan di YouTube, pembelian di marketplace, jalur ojek online, aplikasi yang diunduh, situs web yang dikunjungi, musik online yang diputar, game online yang dimainkan, serta data pribadi yang dipublikasikan.
Lebih lanjut, setiap pengguna perlu menjaga jejak digital sebab informasi di siber bersifat permanen. Apapun yang ada di ruang siber juga mudah diduplikasi meski telah menghapusnya. Kemudian jangan bagikan data pribadi, seperti KTP, password, dan Kartu Keluarga. Selanjutnya pahami circle digital, siapa saja teman yang berinteraksi dan waspadai orang tidak dikenal.
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Bharada E Tak Punya Alasan untuk Menghabisi Brigadir J, Kecuali...
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Founder & CEO Coffee Meets Stock, Theo Derick dan Dosen Stikosa AWS, Praktisi Pendidikan dan Dosen, Herry Darmawan, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) seorang Presenter, Indy Barents. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar