Dunia digital tidaklah berbeda dengan dunia nyata sehingga setiap individu harus menerapkan nilai-nilai Pancasila demi tercipta ruang digital yang aman dan etis.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, S.Kom, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Jumat (5/8/2022).
Baca Juga: Manfaatkan Dunia Digital, Simak Kiat Jadi YouTuber Positif dan Produktif!
"Kalau ruang digital aman dan etis nikmatnya luar biasa. Baca informasi tidak ada hoax dan adu domba, informasi menyejukan. Orang baca informasi menjadi kangen karena tambah pintar, bukan menghancurkan," kata Novianto, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, dikutip Senin (8/8).
Indonesia merupakan negara demokrasi, tapi bukan berarti netizen bisa berbicara semaunya di ruang digital. Ada aturan-aturan yang perlu dipatuhi. Jauhi perundungan (bullying), hate speech, dan hoax. Sekarang ini netizen kerap lupa konsep berinteraksi di media digital. Ketika melakukan interaksi satu arah, setiap individu juga sekaligus berinteraksi dengan banyak orang.
Di sisi lain, Novianto mengatakan, generasi muda dapat dilibatkan dalam digitalisasi kebudayaan. Misalnya menyelenggarakan acara-acara pertunjukan budaya dengan kemasan milenial.
"Sehingga mereka tertarik. Itu sudah mulai banyak dilakukan. misal di Yogyakarta. Ada modifikasi. Dari sana kemudian kita berharap anak-anak muda mulai melirik kembali budaya sendiri dan mulai menyenangi budaya mereka. Akhirnya, generasi muda tidak berkiblat ke asing, tapi fokus ke kebudayaan kita yang luar biasa," kata Novianto.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan, pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Baca Juga: Ingat Selalu Etika Digital Ketika Selancari Luasnya Internet Indonesia
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Komite Edukasi Mafindo, Julita Hazeliana M, S.E; Ketua Umum Relawan TIK Jawa Timur, Novianto Puji Raharjo, S.Kom, M.I.Kom; Key Opinion Leader (KOL) dan Public Figure, Fanny Fabriana.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum