Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingat Selalu Etika Digital Ketika Selancari Luasnya Internet Indonesia

Ingat Selalu Etika Digital Ketika Selancari Luasnya Internet Indonesia Kredit Foto: Antara/Unsplash/John Schnobrich
Warta Ekonomi, Jakarta -

We Are Social mencatat pengguna internet pada Februari 2022 sudah mencapai 204,7 juta atau 73,7% dari total populasi penduduk Indonesia. Masyarakat pun menghadapi tantangan budaya dengan perkembangan pesat digitalisasi, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, hingga menghilangnya budaya Indonesia karena arus informasi dan globalisasi.

Dosen Universitas Ibrahimy Situbondo, Shokhibul Mighfar mengatakan, bagi masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, tentu tidak mudah saat berinteraksi di ruang digital. Namun ada solusi mengatasinya, masyarakat harus memiliki pemahaman akan budaya bermedia digital. 

Baca Juga: Bisa Saring Hoaks Gak Cukup, Netizen Perlu Skill Ini Biar Aman di Dunia Digital!

"Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu untuk membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari," katanya saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Kamis (4/8/2022).

Pemahaman akan nilai-nilai Pancasila mengandung di dalamnya nilai budi pekerti luhur yang sesuai dengan jati diri bangsa, seperti cinta kasih, kesetaraan, toleransi, nilai harmoni mengutamakan kepentingan bangsa, saling menghargai serta gotong-royong. Menurutnya Jati diri bangsa Indonesia di dalam ruang budaya digital tak berbeda dengan budaya non digital. Sehingga jangan karena adanya digitalisasi budaya maka berbeda. 

"Jangan lupakan tata krama menggunakan internet. Meskipun tidak bertatap muka langsung, namun sebenarnya setiap pengguna sedang berinteraksi dengan karakter manusia lainnya," katanya lagi. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Lewat Pengakuan Bharada E, "Kematian Brigadir J Terus Mengular Bak Sinetron"

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati, Kaprodi Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo, Cand Zulaikha, serta Dosen Universitas Ibrahimy Situbondo, Shokhibul Mighfar. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: