Ungkit Asmara, Uang dan Rahasia Besar, Dahlan Iskan Telaah Soal Istri Ferdy Sambo dan Brigadir J
Dahlan Iskan melalui tulisannya mencoba menelaah akan motif dibalik kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Melalui tulisan berjudul "Mendung Udan", dirinya menyinggung tentang skenario pelecehan seksual hingga soal hubungan asmara Brigadir J. Tak lupa juga dirinya mempertanyakan apakah istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi akan konsisten dengan skenario dilecehkan secara seksual.
Baca Juga: Gerak Cepat Usut Soal Brigadir J dan Ferdy Sambo, Polri Tetiba Banjir Karangan Bunga, Ada Apa?
"Kelihatannya skenario pelecehan seksual ini akan runtuh juga," demikian dikutip dari Disway edisi Senin (8/8).
Runtuhnya skenario pelecehan seksual itu menurutnya menimbulkan spekulasi baru soal motif tembak-menembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Apa dong motif tembak-menembak itu. Perbuatan harus ada motif," lanjut Dahlan.
Dia pun mencermati berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat, utamanya media sosial.
"Mulailah beredar luas di medsos: soal rahasia besar yang dibocorkan. Yakni, di sekitar duit besar," lanjutnya dalam tulisan itu.
Baca Juga: Dulu Ngaku Sembunyi di Balik Kulkas, Kini Ikut Jadi Tersangka, Brigadir RR Terancam Hukuman Mati?
Dahlan menulis itulah sebabnya pengacara Brigadir J berteriak soal pembunuhan berencana.
Disebutkan juga bahwa Brigadir J pernah mengutarakan bahwa jiwanya terancam. Bahkan dia sudah semacam pamit kepada Vera Simanjuntak, kekasihnya.
"Hidupnya tidak akan lama. Carilah penggantinya," dikutip dari Disway.
Pada bagian akhir itu, sebelum Sambo ditahan, tesis pembunuhan berencana dicoba dipatahkan oleh rekaman CCTV. Berikut jam-jam kedatangan mereka dari Magelang.
Melalui rekaman CCTV digambarkan bahwa Irjen Sambo, istri, dan rombongan dua mobil tiba hampir bersamaan di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 sore.
"Jam-jam kejadian begitu cepat. Masih ada terekam pula senda gurau. Tertawa-tawa. Lalu dor-dor-dor. Berarti spontan. Bukan pembunuhan berencana," begitu tulisan Dahlan.
Namun, lanjutnya, kini pembunuhan berencana kembali mendapat angin. Semua skenario begitu berantakan. Masih begitu banyak drama yang dinanti meski dua babak sudah lewat.
"Irjen Ferdy Sambo yang pangkat dan jabatannya melesat begitu cepat terancam runtuh hampir seketika. Itulah hidup. Persis seperti digambarkan dalam lagu Mendung Tanpo Udan," demikian Dahlan Iskan menyudahi tulisannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar