Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terlalu Banyak 'Tangan' dalam Kematian Brigadir J, IPW Sampai Singgung 'Geng Penjahat' di Mabes Polri

        Terlalu Banyak 'Tangan' dalam Kematian Brigadir J, IPW Sampai Singgung 'Geng Penjahat' di Mabes Polri Kredit Foto: FB Roslin Emika
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Terkait kematian Brigadir J yang menyeret 25 personel kepolisiaan hasil pemeriksaan Tim Inspektorat Khusus (Irsus) Polri, Indonesia Police Watch (IPW) menyebut adanya potensi "Geng Penjahat" di Mabes Polri.

        Menurut Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, kasus tewasnya Brigadir J telah menunjukkan adanya satu solidaritas ngawur.

        Baca Juga: Siap-Siap! Tersangka Baru Kasus Brigadir J Diumumkan Hari Ini, Kabareskrim: Insyaallah Tuntas

        "Jadi, tindakan pelanggaran kode etik ini terstruktur, masif, dan sistematis," ujar Teguh di acara salah satu televisi swasta, Senin (8/8).

        Dia lantas menjelaskan, letak sistematisnya terletak pada penghilangan sepaket barang bukti. Sementara itu, disebut terstruktur karena melibatkan jenderal bintang dua sampai tamtama.

        "Jadi saya melihat sepertinya ada geng ini, dalam tanda kutip geng kejahatan di institusi kepolisian," jelasnya.

        Teguh menjelaskan bahwa kini Tim Khusus bentukan Kapolri sedang meneliti 25 orang yang terseret dalam kasus, apakah termasuk dalam satgasus. "Saya mendengar info, ada upaya perlawanan dari luar yang juga harus diteliti, diantisipasi oleh Polri," ujarnya.

        IPW mencurigai adanya "geng" karena Pasal 340 untuk menjerat tersangka Bharada E dalam kasus ini yang digunakan untuk menjerat pelaku merupakan pembunuhan berencana.

        "Artinya, antara niat mau membunuh dengan matinya Brigadir J itu ada jeda waktu, sempat merencanakan, mempersiapkan, ini melibatkan siapa, apa motifnya?" bebernya.

        Baca Juga: Pesan untuk Bharada E, Hotman Paris: Pengakuanmu Menentukan Nasibmu... Ingat! Masa Depanmu Masih Panjang

        Dia menyebut 25 orang yang bersedia tenggelam bersama Ferdy Sambo sebagai tindakan yang tak rasional.

        "Ini nggak rasional menurut saya. Ada sesuatu yang melatarbelakanginya, apakah kepentingan, kekuasaan, atau gerakan-gerakan apa di dalamnya," ujarnya.

        IPW pun meminta perhatian Kapolri, Kompolnas, dan Komisi III DPR untuk mengusut potensi adanya "Geng Penjahat" di Mabes Polri yang berkaitan tewasnya Brigadir J.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: