Jaga Baik Hubungan Bilateral, Prabowo dan Menhan Malaysia Tandatangani Nota Kesepahaman
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melakukan pertemuan dengan Menteri Kanan Pertahanan Malaysia Dato' Seri Hishamuddin Bin Tun Hussein pada Selasa (9/8/2022). Pertemuan tersebut merupakan agenda sidang ke-42 General Border Committee Malaysia-Indonesia.
Dalam agenda tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam kerja sama di bidang pertahanan. Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan bahwa dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Indonesia menyambut baik upaya mempererat hubungan bilateral yang terjalin antar Indonesia-Malaysia.
Baca Juga: Awas, Strategi Menhan Israel buat Setop Senjata Nuklir Iran Patut Diperhitungkan
Selain itu, Prabowo juga menegaskan bahwa bahwa dirinya berkomitmen menjaga dan memperkokoh hubungan kedua negara tersebut. Dia juga menilai bahwa hubungan Indonesia dengan Malaysia adalah hubungan spesial yang mesti dijaga.
"Bukan saja menyambut baik, saya menganjurkan dan saya akan berjuang untuk memperkokoh hubungan dengan Malaysia. Masyarakat Malaysia dan Indonesia have a special relationship," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/8/2022).
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas terjalinnya kerja sama dan penandatanganan MoU yang dia anggap sangat strategis dengan Pemerintah Malaysia. Dia berharap kerja sama tersebut bisa terjalin bermanfaat.
"Saya berterima kasih saya hari ini menandatangani MoU yang sangat strategis. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan sekarang, 50 tahun kemudian pun akan tetap punya manfaat," katanya.
Baca Juga: Bukan Boris Johnson, Menhan Beber Alasan Mengapa Inggris Sangat Ambisius Latih Tentara Ukraina
Sebagaimana diketahui, kerja sama tersebut antara lain meliputi dialog bilateral berkala dan konsultasi isu strategis terkait pertahanan dan militer yang menjadi kepentingan bersama, berbagi informasi strategis di bidang pertahanan dalam simposium, seminar maupun kunjungan studi, serta kerja sama militer di berbagai bidang antara Angkatan Bersenjata.
Kemudian juga dengan melakukan pertukaran personel, pendidikan, latihan, dan dukungan logistik, kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, kerja sama industri pertahanan serta kerja sama pertahanan dalam bentuk lain yang diputuskan bersama.
Adapun, dalam bidang nonoperasi terdiri dari pembangunan pos lintas batas, pertukaran pelatih dan latihan bersama militer kedua negara serta terbentuknya kesepakatan penambahan pos gabungan bersama yang baru, untuk meningkatkan koordinasi yang lebih baik antara kedua negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas