Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Boris Johnson, Menhan Beber Alasan Mengapa Inggris Sangat Ambisius Latih Tentara Ukraina

Bukan Boris Johnson, Menhan Beber Alasan Mengapa Inggris Sangat Ambisius Latih Tentara Ukraina Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Warta Ekonomi, London -

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengungkap alasan militernya serius melatih sejumlah tentara Ukraina selama agresi Rusia berlangsung. 

"Program pelatihan baru yang ambisius ini adalah fase berikutnya dalam dukungan Inggris kepada Angkatan Bersenjata Ukraina dalam perjuangan mereka melawan agresi Rusia," katanya, dilansir Newsweek.

Baca Juga: Tentara Inggris Gak Nyangka Rekrutan Baru Ukraina Sangat Antusias Ikuti Latihan Tempur, Motivasinya Luar Biasa!

“Inggris memiliki sejarah panjang dalam mendukung personel layanan Ukraina melalui Operasi Orbital yang melatih 22.000 warga Ukraina antara tahun 2015 dan 2022. Program baru ini akan membangun keberhasilan ini dan menunjukkan kepemimpinan Inggris yang berkelanjutan dalam menanggapi kebutuhan militer Ukraina saat perang berkembang,” imbuhnya.

Menurut Wallace, kekuatan militer Inggris tidak perlu diragukan untuk melatih dan membangun kekuatan baru untuk tentara Ukraina.

"Keahlian Angkatan Darat Inggris kami akan membantu Ukraina untuk membangun kembali kekuatannya dan meningkatkan perlawanannya saat mereka mempertahankan kedaulatan negara mereka dan hak mereka untuk memilih masa depan mereka sendiri," tegas dia.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus". Hari Senin (18/7/2022) menandai hari ke-145 invasi.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan bahwa antara 24 Februari dan 18 Juli, Rusia telah kehilangan sekitar 38.450 personel, 1.687 tank, 3.886 kendaraan tempur lapis baja, 849 unit artileri, 248 sistem peluncuran roket ganda, 113 sistem pertahanan udara, 220 pesawat tempur, 188 helikopter, 690 drone, 166 rudal jelajah, 15 kapal perang, 2.753 kendaraan bermotor dan tanker bahan bakar, dan 70 unit peralatan khusus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: