Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Panggil Kapolri dan Panglima TNI, Rocky Gerung: Jokowi Bahas Kasus Ferdy Sambo

        Panggil Kapolri dan Panglima TNI, Rocky Gerung: Jokowi Bahas Kasus Ferdy Sambo Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kehadiran Panglima TNI dan Kapolri di Istana Negara pada Senin (8/8/2022) disebut sebagai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas kasus tewasnya Brigadir J. Pasalnya, kasus tersebut telah mendapat sorotan publik.

        Hal itu disampaikan Rocky Gerung pada video di akun youtube Rocky Gerung Official. Pendiri Setara Institute dan Fellow pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) itu mengatakan, undangan Presiden Jokowi ke Istana tidak lepas karena peristiwa Brigadir J itu penting.

        Baca Juga: Menguras Emosi, Mahfud MD Teringat Kata Purnawirawan Polri: Kasus Brigadir J Tuh, Polsek Aja Bisa

        "Saya menduga, Pak Sigit diminta ke istana bersamaan dengan Jenderal Andika itu dalam upaya membahas, termasuk kasus Pak Sambo ini," ujar Rocky Gerung.

        Tambahnya, hal itu sebetulnya yang ingin dihadirkan pada publik bahwa harus ada percepatan penyelesaian karena Indonesia menumpuk masalahnya. Rocky lantas menyinggung hari-hari ini juga ada demonstrasi buruh yang sedang bergerak di Jakarta.

        "Penting sebetulnya Pemerintah fokus pada soal buruh setelah persoalan Ferdy Sambo selesai karena yang dituntut buruh itu serius," lanjut Rocky.

        Lanjutnya, hal itu perlu dilakukan karena Omnibus Law menyengsarakan mereka buruh. Menko Perekonomian juga ada di Istana kemarin. "Pak Pramono Anung menemani Jokowi seharian di situ," terangnya.

        Ini menunjukkan agenda Presiden kemarin itu penuh, lanjut Gerung. Satu di antaranya, menurut Rocky, pasti adalah upaya untuk meyakinkan publik bahwa Polri tidak boleh hancur hanya karena ada peristiwa Sambo.

        Menanggapi berita tentang Pramono Anung yang mengatakan bahwa buntut kasus Brigadir J, Istana sebut citra Polri babak belur, Rocky Gerung menekankan pentingnya bagi Jokowi untuk merapikan, betul-betul merapikan kembali yang hancur-hancuran itu.

        Baca Juga: Kasus Brigadir J Bikin Geger Satu Indonesia, Kuasa Hukum Istri Ferdy Sambo Sampaikan Permohonan Maaf, Ada Apa?

        "Kan gak mungkin hancur-hancuran kalau dikoordinasi dengan baik oleh beliau, kan," ujar Rocky Gerung.

        Kalau Pramono mengatakan ini sehancur-hancurnya, tambah Gerung, harusnya lebih dari itu keadaannya. Kira-kira begitu, memang sangat membahayakan. Dia menekankan, keretakan Polri itu kalau betul-betul akan menjadi rapuh, justru di era banyak ketegangan politik, persiapan pemilu, persiapan perang. Semua itu terkait dengan ketertiban publik.

        "Kalau hal yang sudah dari awal diketahui potensi retak, tetapi dibiarkan oleh Istana lalu sekarang istana yang bereaksi. Jadi masyarakat menganggap ia memang dari dulu juga sudah retak. Karena permainan politik, kira-kira begitu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: